Iceland Boikot CPO, Inggris: Itu Kebijakan Perusahaan

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
26 June 2018 19:56
Iceland telah menyatakan setop penggunaan CPO untuk bahan baku produk makanan.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa supermarket asal Inggris, Iceland, memutuskan untuk menghentikan penggunaan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sebagai bahan baku seluruh makanan yang diproduksi perusahaan.

Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia Rob Fenn mengatakan langkah yang di ambil perusahaan tidak ada kaitannya dengan kebijakan Inggris maupun kebijakan Eropa.

"Tidak ada hubungannya dengan kebijakan Inggris maupun Eropa. Itu hanya dilakukan supermarket [Iceland]. Perusahaan menjawab permintaan konsumen, hanya keputusan komersial perusahaan," katanya saat ditemui dalam acara halalbihalal di kantor kedutaan besar Inggris pada hari Selasa (26/6/2018).

Rob Fenn juga menjelaskan bahwa Eropa tidak mengeluarkan larangan apapun terkait penggunaan CPO di Eropa.

"Di Uni Eropa tidak ada larangan untuk minyak sawit... Tidak ada diskriminasi terhadap 20 jenis biofuel. Regulasi hanya mencoba untuk mengurangi ketergantungan uni Eropa pada biofuel," Jelasnya.



Dilansir dari CNBC International, Rabu (11/4/2018), Iceland mengatakan telah membuat keputusan yang 'etis' untuk berhenti menggunakan minyak kelapa sawit untuk mendemonstrasikan kepada industri makanan bahwa mengurangi permintaan minyak kelapa sawit merupakan hal yang memungkinkan "sembari mencari solusi yang tidak menghancurkan hutan hujan dunia."

Janji Iceland untuk mengurangi minyak kelapa sawit di buat setelah pada bulan Januari sebelumnya supermarket tersebut berjanji akan menghentikan penggunaan bungkus plastik di produknya pada tahun 2023.

Namun, Rob Fenn menjelaskan bahwa langkah Iceland tersebut tidak akan mempengaruhi ekspor sawit Indonesia.

"Untuk mendiversifikasi sumber energi, beberapa konsumen Eropa telah berkali-kali memiliki masalah dengan minyak sawit. Jadi, mereka akan terus membeli minyak sawit sehingga Indonesia akan terus memiliki pasar yang kuat untuk ekspornya." Katanya.


(ray) Next Article Berlumur Minyak CPO, Potret Pekerja Penguras Kapal di Priok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular