Internasional

Trump Dikabarkan Susun Serangan Baru Lagi untuk China

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
25 June 2018 14:11
Departemen Keuangan AS menyusun aturan untuk menghalangi perusahaan dengan kepemilikan China paling sedikit 25% membeli perusahaan teknologi.
Foto: CNBC
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana melarang berbagai perusahaan China untuk berinvestasi di teknologi AS dan menghalangi ekspor teknologi tambahan ke Negeri Tirai Bambu itu, Wall Street Journal (WSJ) melaporkan hari Minggu (24/6/2018) malam dengan mengutip beberapa pihak yang mengetahui hal tersebut.

Dua langkah itu rencananya akan diumumkan akhir pekan ini dan bertujuan untuk membalas program Beijing, Made in China 2025, yang bertujuan menjadikan negara Asia Timur itu pemimpin global di bidang teknologi, dilansir dari CNBC International.

Departemen Keuangan AS sedang menyusun aturan untuk menghalangi perusahaan dengan kepemilikan China paling sedikit 25% membeli perusahaan lain yang bergerak di bidang teknologi yang signifikan secara industri, WSJ melaporkan.

Reuters mengonfirmasi pelarangan investasi China itu. Pembatasan kepemilikan itu dapat saja berubah jelang pengumuman hari Jumat, menurut Reuters dengan mengutip seorang pejabat pemerintah yang diberi tahu hal tersebut.

Dewan Keamanan Nasional dan Departemen Perdagangan AS juga sedang menyusun rencana untuk memperketat kontrol ekspor yang akan melarang teknologi yang signifikan secara industri untuk diekspor ke China, WSJ menambahkan.

Kontrak berjangka saham AS turun lebih dari 0,5% di perdagangan di bursa Asia hari Senin setelah beredarnya laporan WSJ itu.

Gedung Putih dan Departemen Keuangan tidak segera menanggapi permintaan berkomentar yang dikirim di luar jam kerja reguler.


Ketegangan perdagangan antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir.

Aturan bea impor AS tahap awal yang akan dikenakan kepada berbagai produk China senilai US$34 miliar (Rp 480,9 triliun) akan mulai diterapkan 6 Juli mendatang. China telah mengumumkan tindakan balasan terhadap impor dari AS.

Tanggal 15 Juni, pemerintahan Trump mengumumkan akan mengenakan bea masuk 25% terhadap produk-produk China senilai hingga US$50 miliar. Kemudian tanggal 18 Juni Trump mengatakan ia telah meminta kantor Perwakilan Dagang AS untuk mengidentifikasi barang-barang dari China senilai US$200 miliar yang akan dikenai tarif tambahan sebesar 10%.

Kementerian Perdagangan China merespons hal itu dengan mengatakan akan mengambil tindakan balasan bila AS mengumumkan daftar tarif baru.
(gus) Next Article AS dan Vietnam Lagi Ribut Dagang, Indonesia Bisa Cuan!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular