
Internasional
Perang Dagang Memanas, China Dorong Kredit Perbankan
Roy Franedya, CNBC Indonesia
25 June 2018 12:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Sentral China, The People's Bank of China (PBOC), hari Minggu (24/6/2018) malam mengatakan akan memangkas Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar 50 basis poin (bps) untuk mengurangi jumlah uang tunai yang harus dicadangkan oleh bank untuk mempercepat program debt-for-equity swaps.
Aturan ini akan membuat perbankan mendapatkan tambahan likuiditas sebesar US$108 miliar (Rp 1.528 triliun) yang akan digunakan untuk memberikan pinjaman pada perusahan kecil.
Debt-for-equity swaps merupakan program untuk mengurangi kredit macet di China dengan menukar utang dengan saham di perusahaan bermasalah. Aturan ini diluncurkan bank sentral pada 2016.
Rencana penurunan GWM yang ketiga kalinya tahun ini sudah diperhitungkan para investor di tengah kekhawatiran atas likuiditas pasar dan hambatan ekonomi potensial karena perang dagang dengan AS.
Tetapi tambahan likuditas sebesar 700 miliar yuan atau US$107,65 miliar dari kebijakan penurunan GWM oleh bank sentral dianggap terlalu besar.
Ekspektasi pemotongan meningkat setelah Dewan Nasional atau kabinet mengatakan pada Rabu alat kebijakan moneter termasuk pemotongan GWM bank akan dikerahkan untuk memperkuat aliran kredit ke perusahaan kecil dan menjaga pertumbuhan ekonomi dalam kisaran yang wajar.
PBOC mengatakan pada hari Minggu (24/6/2018) bahwa penurunan GWM akan berlaku 5 Juli. Saat ini GWM bank besar mencapai 16% dan GWM beberapa bank kecil 14%.
Dalam perhitungan PBOC penurunan GWM akan membuat tambahan likuditas 500 miliar yuan (US$ 77 miliar) yang berasal dari lima bank besar dan 12 bank umum komersial. Bank diharapkan menggunakan likuditas ini untuk melakukan debt-for-equity swaps.
Bank-bank top negara itu, yang dikendalikan oleh pemerintah, telah menandatangani kesepakatan dengan perusahaan-perusahaan milik negara untuk meringankan beban utang mereka dan memberi mereka waktu untuk mengubah bisnis mereka dan meningkatkan kelayakan kredit mereka.
Pemotongan GWM terbaru juga akan membuat tambahan likuditas sebesar 200 miliar yuan pada bank menengah dan kecil guna meningkatkan pinjaman usaha kecil yang kekurangan kredit, kata POBC, seperti dilaporkan Reuters dan dikutip CNBC International.
Injeksi likuiditas 700 miliar yuan melebihi ekspektasi, sebelumnya pelaku pasar memprediksi suntikan likuiditas di pasar mencapai 400 miliar yuan. Dalam pemotongan GWM yang terakhir ditargetkan pada bulan April, 400 miliar yuan likuiditas bersih dirilis.
"Intensitas pergerakan melebihi ekspektasi pasar," kata Wang Jun, kepala ekonom Zhongyuan Bank.
"Langkah ini akan mendukung ekonomi riil dan menstabilkan pasar keuangan. Kami telah melihat peningkatan utang gagal bayar dan tekanan pendanaan pada perusahaan kecil, serta penyesuaian tajam di pasar modal."
Tetapi pemotongan cadangan terbaru menandakan "penyesuaian kebijakan," bukan pembalikan kebijakan, kata Wang.
(prm) Next Article Deteksi Corona, Jokowi: Jangan Sampai Indonesia Diragukan
Aturan ini akan membuat perbankan mendapatkan tambahan likuiditas sebesar US$108 miliar (Rp 1.528 triliun) yang akan digunakan untuk memberikan pinjaman pada perusahan kecil.
Debt-for-equity swaps merupakan program untuk mengurangi kredit macet di China dengan menukar utang dengan saham di perusahaan bermasalah. Aturan ini diluncurkan bank sentral pada 2016.
Tetapi tambahan likuditas sebesar 700 miliar yuan atau US$107,65 miliar dari kebijakan penurunan GWM oleh bank sentral dianggap terlalu besar.
Ekspektasi pemotongan meningkat setelah Dewan Nasional atau kabinet mengatakan pada Rabu alat kebijakan moneter termasuk pemotongan GWM bank akan dikerahkan untuk memperkuat aliran kredit ke perusahaan kecil dan menjaga pertumbuhan ekonomi dalam kisaran yang wajar.
PBOC mengatakan pada hari Minggu (24/6/2018) bahwa penurunan GWM akan berlaku 5 Juli. Saat ini GWM bank besar mencapai 16% dan GWM beberapa bank kecil 14%.
Dalam perhitungan PBOC penurunan GWM akan membuat tambahan likuditas 500 miliar yuan (US$ 77 miliar) yang berasal dari lima bank besar dan 12 bank umum komersial. Bank diharapkan menggunakan likuditas ini untuk melakukan debt-for-equity swaps.
Bank-bank top negara itu, yang dikendalikan oleh pemerintah, telah menandatangani kesepakatan dengan perusahaan-perusahaan milik negara untuk meringankan beban utang mereka dan memberi mereka waktu untuk mengubah bisnis mereka dan meningkatkan kelayakan kredit mereka.
Pemotongan GWM terbaru juga akan membuat tambahan likuditas sebesar 200 miliar yuan pada bank menengah dan kecil guna meningkatkan pinjaman usaha kecil yang kekurangan kredit, kata POBC, seperti dilaporkan Reuters dan dikutip CNBC International.
Injeksi likuiditas 700 miliar yuan melebihi ekspektasi, sebelumnya pelaku pasar memprediksi suntikan likuiditas di pasar mencapai 400 miliar yuan. Dalam pemotongan GWM yang terakhir ditargetkan pada bulan April, 400 miliar yuan likuiditas bersih dirilis.
"Intensitas pergerakan melebihi ekspektasi pasar," kata Wang Jun, kepala ekonom Zhongyuan Bank.
"Langkah ini akan mendukung ekonomi riil dan menstabilkan pasar keuangan. Kami telah melihat peningkatan utang gagal bayar dan tekanan pendanaan pada perusahaan kecil, serta penyesuaian tajam di pasar modal."
Tetapi pemotongan cadangan terbaru menandakan "penyesuaian kebijakan," bukan pembalikan kebijakan, kata Wang.
(prm) Next Article Deteksi Corona, Jokowi: Jangan Sampai Indonesia Diragukan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular