Tarif Tol JORR Rp 15.000: 61% Pengendara Untung, 38% Rugi

gita rossiana, CNBC Indonesia
21 June 2018 15:08
Tarif tol JORR akan diintegrasikan, sekali masuk Rp 15.000
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat 61% pengguna akan diuntungkan dari adanya integrasi tarif jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR).

Sedangkan, 38% lainnya akan membayar tarif yang lebih mahal dan 1% membayar tetap.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto menjelaskan, dengan adanya integrasi jalan tol tersebut timbul persepsi di masyarakat kalau hal ini akan meningkatkan pendapatan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

"Padahal tidak," ujar Arie saat ditemui di Kantor Kementerian Perhubungan, Kamis (21/6/2018).

Dia mengatakan bagi 38% pengguna tol JORR yang membayar tarif lebih mahal, bisa memilih jalur arteri yang ada.


Jalan tol selama ini memang lebih ditujukan untuk mendorong angkutan logistik.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry TZ mengatakan selain untuk mengefisensikan transaksi, integrasi tarif ini secara tidak langsung diharapkan juga dapat mengurangi kemacetan dengan meminimalisir kendaraan yang menempuh jarak dekat di jalan tol ini.


"Yang kita mau dorong ini yang jarak jauh, yang memang memanfaatkan lebih panjang, bukan yang hanya masuk sedikit lalu keluar lagi, karena itu biang macet sebetulnya," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (21/06/2018).

Menurut Arie, penerapan tarif ini akan diberlakukan secepatnya. Pasalnya, angkutan logistik menjadi golongan yang paling menunggu pemberlakuan integrasi tersebut.

"Angkutan logistik jadi dapat keuntungan paling banyak dari integrasi jalan tol JORR," ucap dia.


(ray) Next Article Tarif Integrasi Tol JORR Rp 15.000, Bagai Dua Sisi Mata Uang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular