Internasional
Tak Temukan Pembeli, Toys 'R' Us Australia Akan Tutup
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
20 June 2018 17:08
Sydney, CNBC Indonesia - Toko-toko jaringan peritel mainan Toys 'R' Us di Australia akan ditutup setelah kurator perusahaan pada hari Rabu (20/6/2018) mengatakan mereka gagal menemukan pembeli untuk bisnisnya. Peritel mainan asal Amerika Serikat (AS) ini menjadi korban terbaru dari menjamurnya ritel online.
Toys 'R' Us Australia masuk di bawah pengawasan kurator bulan lalu setelah gagalnya pelelangan toko-tokonya hanya sebulan setelah gerai-gerai peritel itu di AS dan Inggris menghentikan aktivitas mereka, dikutip dari AFP.
Kurator McGrathNicol tetap membuka 44 gerai Toys 'R' Us dan Babies 'R' Us di Australia sambil mencari pembeli atau mencari pilihan-pilihan untuk memodali kembali perusahaan meskipun gagal.
"Meskipun beberapa diskusi dengan beberapa pihak yang tertarik, seluruhnya saat ini mengatakan kepada kurator bahwa mereka menarik diri dari proses jual beli," kata McGrathNicol dalam sebuah pernyataan.
"Oleh karenanya, penjualan itu tidak akan tercapai dan bisnis akan ditutup," tambahnya.
Persediaan toko akan dijual hingga penutupan usaha beberapa minggu ke depan. Penutupan itu akan menyebabkan sekitar 700 orang kehilangan pekerjaan.
Didirikan tahun 1948 sebagai toko perlengkapan anak-anak di Washington, Toys 'R' US telah berevolusi menjadi salah satu merek anak-anak paling terkenal di dunia. Namun, layaknya peritel konvensional lainnya, perusahaan telah berjuang untuk bersaing dengan menjamurnya e-commerce dan budaya pembelian lewat internet.
Toys 'R' Us mengumumkan di bulan Maret akan melikuidasi bisnisnya di AS dan menutup seluruh tokonya yang berjumlah 735. Unit bisnis Inggrisnya mengatakan akan menutup bisnisnya di bulan Februari.
(roy) Next Article Kalah dari Amazon, Toys "R" Us Akan Tutup 180 Toko di AS
Toys 'R' Us Australia masuk di bawah pengawasan kurator bulan lalu setelah gagalnya pelelangan toko-tokonya hanya sebulan setelah gerai-gerai peritel itu di AS dan Inggris menghentikan aktivitas mereka, dikutip dari AFP.
Kurator McGrathNicol tetap membuka 44 gerai Toys 'R' Us dan Babies 'R' Us di Australia sambil mencari pembeli atau mencari pilihan-pilihan untuk memodali kembali perusahaan meskipun gagal.
Persediaan toko akan dijual hingga penutupan usaha beberapa minggu ke depan. Penutupan itu akan menyebabkan sekitar 700 orang kehilangan pekerjaan.
Didirikan tahun 1948 sebagai toko perlengkapan anak-anak di Washington, Toys 'R' US telah berevolusi menjadi salah satu merek anak-anak paling terkenal di dunia. Namun, layaknya peritel konvensional lainnya, perusahaan telah berjuang untuk bersaing dengan menjamurnya e-commerce dan budaya pembelian lewat internet.
Toys 'R' Us mengumumkan di bulan Maret akan melikuidasi bisnisnya di AS dan menutup seluruh tokonya yang berjumlah 735. Unit bisnis Inggrisnya mengatakan akan menutup bisnisnya di bulan Februari.
(roy) Next Article Kalah dari Amazon, Toys "R" Us Akan Tutup 180 Toko di AS
Most Popular