
Internasional
Toys 'R' Us Resmi Ajukan Permohonan Penutupan Bisnis di AS
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
15 March 2018 17:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan ritel mainan anak-anak Toys 'R' Us resmi mengajukan permohonan untuk menghentikan operasi bisnisnya di Amerika Serikat (AS) dan melikuidasi inventaris dari seluruh toko yang berjumlah 735 di Negeri Paman Sam dan Puerto Rico.
Permohonan itu resmi diajukan ke Pengadilan Kepailitan AS hari Kamis (15/3/2018), menurut pernyataan resmi yang termuat di situs perusahaan yang dilansir CNBC Indonesia.
Selain meminta persetujuan likuidasi aset, pihak perusahaan juga mengajukan prosedur penawaran penjualan bisnisnya di Kanada.
Perusahaan mengungkapkan akan menghentikan seluruh penjualannya di AS dalam waktu dekat.
"Kami sungguh kecewa dengan hasil ini, tetapi kami tidak lagi memiliki sokongan keuangan untuk melanjutkan operasi perusahaan di AS," kata Dave Brandon, Direktur dan CEO Toys 'R' Us.
"Maka dari itu, secara bertahap kami akan menghentikan operasi di AS dan akan mengupayakan penjualan dan reorganisasi bisnis internasional kami, sementara bisnis internasional kami yang lain mempertimbangkan berbagai pilihan yang mereka miliki."
Saat ini toko-toko Toys 'R' Us di pasar internasional, seperti di Australia, Prancis, dan negara-negara Asia masih beroperasi seperti biasa.
Brandon juga menyampaikan rasa terima kasihnya pada pihak-pihak yang mendukung bisnis perusahaannya, mulai dari karyawan sampai rekan bisnis.
"Hari ini sangat menyedihkan untuk kami serta jutaan anak-anak dan keluarga yang sudah kami layani selama 70 tahun," kata Brandon.
Perusahaan berupaya untuk meminimalisasi dampak likuidasi aset di AS terhadap bisnisnya di Kanada dan pasar internasional. Maka dari itu, perusahaan menerapkan pengaturan layanan transisi untuk 60 hari ke depan dan mengembangkan rancangan untuk fungsi layanan potensial agar mendukung kemajuan bisnis internasionalnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Toys 'R' Us akan menutup seluruh tokonya di Amerika Serikat yang berjumlah 885 toko karena gagal merestrukturisasi miliaran dolar utang. Penutupan ini membuat 33.000 karyawannya terancam kehilangan pekerjaan.
Peritel mainan ini juga akan menutup seluruh tokonya di Inggris yang berjumlah 75 toko dalam enam minggu ke depan dengan perkiraan sekitar 3.000 karyawan akan terdampak.
(prm) Next Article Kalah dari Amazon, Toys "R" Us Akan Tutup 180 Toko di AS
Permohonan itu resmi diajukan ke Pengadilan Kepailitan AS hari Kamis (15/3/2018), menurut pernyataan resmi yang termuat di situs perusahaan yang dilansir CNBC Indonesia.
Selain meminta persetujuan likuidasi aset, pihak perusahaan juga mengajukan prosedur penawaran penjualan bisnisnya di Kanada.
"Kami sungguh kecewa dengan hasil ini, tetapi kami tidak lagi memiliki sokongan keuangan untuk melanjutkan operasi perusahaan di AS," kata Dave Brandon, Direktur dan CEO Toys 'R' Us.
"Maka dari itu, secara bertahap kami akan menghentikan operasi di AS dan akan mengupayakan penjualan dan reorganisasi bisnis internasional kami, sementara bisnis internasional kami yang lain mempertimbangkan berbagai pilihan yang mereka miliki."
Saat ini toko-toko Toys 'R' Us di pasar internasional, seperti di Australia, Prancis, dan negara-negara Asia masih beroperasi seperti biasa.
Brandon juga menyampaikan rasa terima kasihnya pada pihak-pihak yang mendukung bisnis perusahaannya, mulai dari karyawan sampai rekan bisnis.
"Hari ini sangat menyedihkan untuk kami serta jutaan anak-anak dan keluarga yang sudah kami layani selama 70 tahun," kata Brandon.
Perusahaan berupaya untuk meminimalisasi dampak likuidasi aset di AS terhadap bisnisnya di Kanada dan pasar internasional. Maka dari itu, perusahaan menerapkan pengaturan layanan transisi untuk 60 hari ke depan dan mengembangkan rancangan untuk fungsi layanan potensial agar mendukung kemajuan bisnis internasionalnya.
Sebelumnya diberitakan bahwa Toys 'R' Us akan menutup seluruh tokonya di Amerika Serikat yang berjumlah 885 toko karena gagal merestrukturisasi miliaran dolar utang. Penutupan ini membuat 33.000 karyawannya terancam kehilangan pekerjaan.
Peritel mainan ini juga akan menutup seluruh tokonya di Inggris yang berjumlah 75 toko dalam enam minggu ke depan dengan perkiraan sekitar 3.000 karyawan akan terdampak.
(prm) Next Article Kalah dari Amazon, Toys "R" Us Akan Tutup 180 Toko di AS
Most Popular