Internasional

Media China Bully Donald Trump

dob, CNBC Indonesia
16 June 2018 17:52
Media China menyebut Pemerintahnya membuka ruang dialog dan tidak yakin atas gertakan Donald Trump.
Foto: Aristya Rahadian Krisabella
Shanghai, CNBC Indonesia - China menanggapi dengan penuh semangat di media pemerintah pada hari Sabtu (16/6/2018), setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan akan memberlakukan tarif pada US$ 50 miliar untuk impor China. Meski demikian beberapa komentar meninggalkan ruang untuk negosiasi lebih lanjut.

Seperti dikutip dari Reuters, pada Jumat malam, China mengatakan akan memberlakukan tarif tambahan 25% pada 659 barang AS senilai US$ 50 miliar, sebagai tanggapan terhadap pengenaan tarif AS.

"Orang bijak membangun jembatan, orang bodoh membangun tembok," kata kantor berita resmi Xinhua dalam editorial, mengulangi komentar resmi bahwa China akan membela kepentingannya dalam perang dagang.

"Mengikuti jalur perluasan dan keterbukaan adalah tanggapan terbaik China terhadap sengketa perdagangan antara China dan Amerika Serikat, dan juga tanggung jawab yang harus dimiliki negara-negara besar bagi dunia," tambahnya.

Sebuah editorial media milik Partai Komunis yang sedang berkuasa, People's Daily, mengecam apa yang disebut "obsesi pemerintahan Trump dengan memainkan peran tercela pengganggu ekonomi global".

Ia menambahkan, "Tidak ada pemenang dalam perang dagang, dan dorongan Amerika Serikat terhadap perang dagang sangat merusak perdagangan global, globalisasi ekonomi, sistem perdagangan multilateral dan rantai pasokan produksi global.

"Seluruh dunia akan membayar beban untuk tindakan keliru dari unilateralisme AS."

Global Times, tabloid yang dikelola oleh People's Daily, menyebut langkah AS sebagai "tindakan yang tidak bertanggung jawab atas nama Gedung Putih untuk mengganggu perdagangan internasional hanya untuk menarik pemilih Amerika yang yakin presiden mereka berjuang untuk mereka."

Dalam sebuah editorial, surat kabar resmi berbahasa Inggris China Daily mengatakan tindakan itu "pelanggaran berat terhadap inti semangat pembicaraan perdagangan baru-baru ini antara China dan Amerika Serikat dan akan menjadi bumerang jika Washington tidak mundur dari petualangannya yang berbahaya." 

Mereka juga menyebut pemerintahan Trump "tidak konsisten dan tidak pasti," itu menyatakan harapan perang perdagangan mungkin belum dapat dihindari.

"Mengingat seringnya keputusan pemerintahan Donald Trump berubah-ubah dengan cepat, masih terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa perang perdagangan akan dimulai," kata editorial itu, menambahkan bahwa sikap China telah konsisten.

"(China) menyambut dialog dan tidak takut dengan ancaman perang dagang."

Reaksi terhadap tarif AS dibisukan di media sosial Tiongkok dan gagal menembus 100 topik teratas yang sedang tren di media sosial Weibo yang mirip dengan Twitter.



(dob/roy) Next Article Inggris Ancam Organisasi yang Sembunyikan Koneksi ke Xinjiang

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular