
Api Perang Dagang Berkobar Lagi, Wall Street "Kebakaran'
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
16 June 2018 04:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham New York mengalami koreksi pada perdagangan terakhir pekan ini. Lagi-lagi investor dibuat cemas karena isu perang dagang Amerika Serikat (AS) vs China.
Pada perdagangan yang berakhir Sabtu (16/6/2018) dini hari waktu Indonesia, tiga indeks utama di Wall Street 'kebakaran'. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,34%, S&P 500 melemah 0,11%, dan Nasdaq berkurang 0,19%.
Investor lagi-lagi dibuat cemas oleh perang dagang Washington-Beijing. Pemerintahan Presiden AS Donald Trump memberlakukan bea masuk sebesar 25% kepada 818 produk China yang dianggap strategis. Kebijakan ini akan berlaku efektif pada 6 Juli.
Beberapa produk China yang akan dikenakan bea masuk di antaranya adalah mobil dengan kapasitas mesin 1,5-3 kubik liter, perangkat penyimpanan data, komponen pompa, dan sebagainya. Namun beberapa produk yang sempat digadang-gadang akan dikenai tarif justru tidak masuk daftar, seperti televisi layar datar, aluminium alloy, suku cadang pendingin ruangan, dan lain-lain.
"Bea masuk ini sangat penting untuk mencegah transfer teknologi dan kekayaan intelektual yang tidak adil ke China. Pada akhirnya ini akan melindungi lapangan kerja di AS," tegas Trump, dikutip dari Reuters.
China pun langsung memberikan respons. Kementerian Perdagangan China melalui pernyataan tertulis menyebutkan China akan membalas dengan 'skala dan kekuatan yang sama'. Laporan kantor berita Xinhua menyatakan China akan memberlakukan bea masuk 25% untuk 659 produk AS, mulai dari mobil, kedelai, sampai produk kelautan.
Api perang dagang AS-China yang kembali berkobar membuat investor gugup. Saham-saham emiten yang dinilai akan paling berdampak terhadap situasi ini mengalami tekanan jual.
Misalnya Boeing, yang banyak menjual produk ke China, sahamnya turun 1,25%. Kemudian Caterpillar, yang juga banyak mengekspor alat berat ke Negeri Tirai Bambu, sahamnya anjlok 2,04%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Saham Teknologi Diobral, Wall Street Kayaknya Jatuh Malam Ini
Pada perdagangan yang berakhir Sabtu (16/6/2018) dini hari waktu Indonesia, tiga indeks utama di Wall Street 'kebakaran'. Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,34%, S&P 500 melemah 0,11%, dan Nasdaq berkurang 0,19%.
Investor lagi-lagi dibuat cemas oleh perang dagang Washington-Beijing. Pemerintahan Presiden AS Donald Trump memberlakukan bea masuk sebesar 25% kepada 818 produk China yang dianggap strategis. Kebijakan ini akan berlaku efektif pada 6 Juli.
"Bea masuk ini sangat penting untuk mencegah transfer teknologi dan kekayaan intelektual yang tidak adil ke China. Pada akhirnya ini akan melindungi lapangan kerja di AS," tegas Trump, dikutip dari Reuters.
China pun langsung memberikan respons. Kementerian Perdagangan China melalui pernyataan tertulis menyebutkan China akan membalas dengan 'skala dan kekuatan yang sama'. Laporan kantor berita Xinhua menyatakan China akan memberlakukan bea masuk 25% untuk 659 produk AS, mulai dari mobil, kedelai, sampai produk kelautan.
Api perang dagang AS-China yang kembali berkobar membuat investor gugup. Saham-saham emiten yang dinilai akan paling berdampak terhadap situasi ini mengalami tekanan jual.
Misalnya Boeing, yang banyak menjual produk ke China, sahamnya turun 1,25%. Kemudian Caterpillar, yang juga banyak mengekspor alat berat ke Negeri Tirai Bambu, sahamnya anjlok 2,04%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Saham Teknologi Diobral, Wall Street Kayaknya Jatuh Malam Ini
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular