
Penjualan Jersey Piala Dunia 2018 Diprediksi Lesu
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
14 June 2018 06:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pemasok jersey (seragam bertanding) negara-negara peserta Piala Dunia 2018 diperkirakan tidak mendapat untung besar.
Rusia dinilai sebagai pasar yang kurang berpotensi oleh merek-merek besar, karena sepak bola tidak begitu digilai.
"Tidak ada keraguan bahwa Piala Dunia di Rusia akan memberikan keuntungan yang lebih rendah dibandingkan peristiwa serupa empat tahun lalu di Brasil," kata Kaspar Rorsted, kepala eksekutif Adidas.
Kendati demikian, Adidas tetap menargetkan penjualannya di tahun 2018 lebih tinggi dibandingkan kompetitor.
Namun seperti diilansir dari AFP, tidak ada perusahaan yang menetapkan target penjualan yang sangat tinggi.
Penyelenggaraan di Rusia diperkirakan juga tidak akan semeriah di Jerman pada 2006 atau Brasil 2014.
"Kemungkinannya rendah bahwa acara itu akan menjadi festival sepakbola yang gemilang," kata Markus Voeth, profesor pemasaran di Universitas Hohenheim.
"Hal terbaik untuk Adidas adalah Piala Dunia di Eropa Barat," sindir analis Commerzbank Andreas Riemann.
"Dengan turnamen yang terjadi di Rusia, dorongan akan cenderung kecil [untuk penjualan pakaian olah raga]," katanya.
Adapun pada Piala Dunia 2018 ini Adidas yang berasal dari Jerman mensponsori 12 tim termasuk Rusia, Jerman, Argentina, Spanyol dan Iran.
Sementara itu, Nike asal AS sebanyak 10 tim antara lain Prancis dan Brasil. Namun, Nike juga mensponspori sepatu untuk sejumlah pemain bintang di antaranya Cristiano Ronaldo.
Produsen jersey lainnya yakni Puma yang juga berasal dari Jerman hanya mensponsori 4 tim atau berkurang setengahnya dari Piala Dunia 2014. Puma juga mensponsori sepatu dari striker Prancis, Antoine Griezmann.
Menjadi sponsor adalah taruhan besar untuk meningkatkan penjualan. Adidas menghabiskan 50 juta euro (US$ 59 juta) per tahun hanya untuk menjadi sponsor tim nasional Jerman.
Meski nama dan logo perusahaan cukup besar, namun kenyataan bisnisnya adalah bahwa sepakbola mengalami penurunan dalam menyumbang pendapatan perusahaan.
Adidas hanya menghasilkan 2 miliar euro di sektor ini dari total 21,2 miliar pendapatannya tahun lalu, sementara Nike menghasilkan US$ 2 miliar dari hampir US $28 miliar dalam keseluruhan penjualan.
Adidas juga mulai beralih mensponsori beberapa desainer atau musisi seperti Pharrell Williams, serta bintang sepak bola dalam kampanye baru-baru ini, yang meraup 38 juta penayangan di YouTube.
Sementara itu, Nike mensponsori mantan juara Brasil, Ronaldo, untuk iklan nostalgia yang didedikasikan untuk timnas Brasil.
(ray/ray) Next Article Provinsi RI Ini Jadi Tuan Rumah Piala Dunia FIFA U-20
Rusia dinilai sebagai pasar yang kurang berpotensi oleh merek-merek besar, karena sepak bola tidak begitu digilai.
"Tidak ada keraguan bahwa Piala Dunia di Rusia akan memberikan keuntungan yang lebih rendah dibandingkan peristiwa serupa empat tahun lalu di Brasil," kata Kaspar Rorsted, kepala eksekutif Adidas.
Namun seperti diilansir dari AFP, tidak ada perusahaan yang menetapkan target penjualan yang sangat tinggi.
Penyelenggaraan di Rusia diperkirakan juga tidak akan semeriah di Jerman pada 2006 atau Brasil 2014.
"Kemungkinannya rendah bahwa acara itu akan menjadi festival sepakbola yang gemilang," kata Markus Voeth, profesor pemasaran di Universitas Hohenheim.
"Hal terbaik untuk Adidas adalah Piala Dunia di Eropa Barat," sindir analis Commerzbank Andreas Riemann.
"Dengan turnamen yang terjadi di Rusia, dorongan akan cenderung kecil [untuk penjualan pakaian olah raga]," katanya.
Adapun pada Piala Dunia 2018 ini Adidas yang berasal dari Jerman mensponsori 12 tim termasuk Rusia, Jerman, Argentina, Spanyol dan Iran.
Sementara itu, Nike asal AS sebanyak 10 tim antara lain Prancis dan Brasil. Namun, Nike juga mensponspori sepatu untuk sejumlah pemain bintang di antaranya Cristiano Ronaldo.
Produsen jersey lainnya yakni Puma yang juga berasal dari Jerman hanya mensponsori 4 tim atau berkurang setengahnya dari Piala Dunia 2014. Puma juga mensponsori sepatu dari striker Prancis, Antoine Griezmann.
Menjadi sponsor adalah taruhan besar untuk meningkatkan penjualan. Adidas menghabiskan 50 juta euro (US$ 59 juta) per tahun hanya untuk menjadi sponsor tim nasional Jerman.
Meski nama dan logo perusahaan cukup besar, namun kenyataan bisnisnya adalah bahwa sepakbola mengalami penurunan dalam menyumbang pendapatan perusahaan.
Adidas hanya menghasilkan 2 miliar euro di sektor ini dari total 21,2 miliar pendapatannya tahun lalu, sementara Nike menghasilkan US$ 2 miliar dari hampir US $28 miliar dalam keseluruhan penjualan.
Adidas juga mulai beralih mensponsori beberapa desainer atau musisi seperti Pharrell Williams, serta bintang sepak bola dalam kampanye baru-baru ini, yang meraup 38 juta penayangan di YouTube.
Sementara itu, Nike mensponsori mantan juara Brasil, Ronaldo, untuk iklan nostalgia yang didedikasikan untuk timnas Brasil.
(ray/ray) Next Article Provinsi RI Ini Jadi Tuan Rumah Piala Dunia FIFA U-20
Most Popular