
PLN Cuma Untung Jual Listrik di 3 Provinsi Ini
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
13 June 2018 20:11

Jakarta, CNBC Indonesia- PT PLN (Persero) menyebu hanya mendapat untung penjualan listrik dari tiga wilayah, yakni Jakarta, Banten, dan Bali.
Direktur Bisnis Regional Jawa bagian Barat PLN Haryanto WS mengatakan untuk provinsi Jakarta, selisih antara biaya pokok produksi (BPP) listrik dengan penjualan sebeser Rp 140 per kWh. "Di Banten sekitar Rp 110 per kWh, Bali sekitar Rp 150 per kWh," kata Haryanto di kantor PLN Disjaya, Rabu (13/6/3018).
Berdasar data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) biaya pokok produksi pembangkit listrik di 2017 adalah Rp 1.025/Kwh. Naik sebesar Rp 42/Kwh dibanding realisasi 2016 yang sebesar Rp 983 per Kwh.
Target Haryanto, BPP listrik bisa ditekan dengan rampungnya program pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW). Pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), dia sebut dapat menurunkan BPP listrik karena harga yang lebih murah.
Haryanto tak bisa memastika wilayah mana saja yang juga bisa mendapat untung setelah proyek 35 ribu MW berangsur rampung. Namun, penurunan BPP listrik pasti akan terwujud. "Setidaknya, secara praktis lebih murah dari pembangkit eksisting," kata dia.
Haryanto juga menyebut beberapa alasan keuntungan penjualan listrik saat ini, misal di Jakarta yang harga jual listriknya bagus karena banyak kegiatan bisnis. "Bali harga jualnya tinggi karena itu daerah wisata, BPP agak tinggi sedikit tapi karena daerah wisata harga jualnya bagus," tambah dia.
Selain itu, dia juga menyebut ada beberapa wilayah yang untuk saat ini memiliki BPP dengan harga jual tak terlalu jauh. Daerah-daerah itu utamanya berada di Pulau Jawa, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
(gus) Next Article Ongkos Produksi Listrik 2017 Naik Jadi Rp 1.025 per Kwh
Direktur Bisnis Regional Jawa bagian Barat PLN Haryanto WS mengatakan untuk provinsi Jakarta, selisih antara biaya pokok produksi (BPP) listrik dengan penjualan sebeser Rp 140 per kWh. "Di Banten sekitar Rp 110 per kWh, Bali sekitar Rp 150 per kWh," kata Haryanto di kantor PLN Disjaya, Rabu (13/6/3018).
Target Haryanto, BPP listrik bisa ditekan dengan rampungnya program pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW). Pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), dia sebut dapat menurunkan BPP listrik karena harga yang lebih murah.
Haryanto tak bisa memastika wilayah mana saja yang juga bisa mendapat untung setelah proyek 35 ribu MW berangsur rampung. Namun, penurunan BPP listrik pasti akan terwujud. "Setidaknya, secara praktis lebih murah dari pembangkit eksisting," kata dia.
Haryanto juga menyebut beberapa alasan keuntungan penjualan listrik saat ini, misal di Jakarta yang harga jual listriknya bagus karena banyak kegiatan bisnis. "Bali harga jualnya tinggi karena itu daerah wisata, BPP agak tinggi sedikit tapi karena daerah wisata harga jualnya bagus," tambah dia.
Selain itu, dia juga menyebut ada beberapa wilayah yang untuk saat ini memiliki BPP dengan harga jual tak terlalu jauh. Daerah-daerah itu utamanya berada di Pulau Jawa, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
(gus) Next Article Ongkos Produksi Listrik 2017 Naik Jadi Rp 1.025 per Kwh
Most Popular