
Korea Utara, Si Anak Hilang Itu Siap Pulang
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
12 June 2018 07:36

Kinerja pertumbuhan ekonomi Korut sebenarnya tidak buruk-buruk amat. Bahkan pertumbuhan ekonomi Korut pada 2016 mencapai 3,9%. Setahun sebelumnya, ekonomi Korut mengalami kontraksi (minus) 1,1%.
Mencapai pertumbuhan ekonomi di tengah himpitan sanksi global bukan perkara mudah. Namun Korut bisa saja melakukannya.
Dalam hal komoditas, andalan Korut adalah pertambangan, utamanya zinc, magnesit, tungsten, dan besi. Bahkan cadangan magnesit Korut yang mencapai 6 miliar ton adalah yang terbesar di dunia.
Mengutip kajian Nautilus Institute, berikut potensi pertambangan di Korut:
Tanah Korut juga menghasilkan beragam produk pertanian. Dua produk pertanian utama Korut adalah beras, kedelai, dan kentang.
Data Organisasi Pangan Dunia (FAO) menyebutkan, produksi beras Korut pada 2015/2016 adalah 1,94 juta ton. Turun 26% dibandingkan tahun sebelumnya karena kekeringan. Saat itu, luas tanam padi adalah 543.498 hektar. Namun 34.339 hektar atau sekira 30% gagal panen.
Sementara pada 2016/2017, produksi meningkat pesat 30,4% menjadi 2,54 juta ton. Yield pertanian padi juga meningkat dari 4,2 ton/hektar menjadi 5,4 ton/hektar.
Sementara produksi kentang Korut pada 2015/2016 adalah 168.300 ton. Pada 2016/2017, produksinya melonjak 62,6% menjadi 273.600 ton.
Berikut gambaran produksi pangan Korut, mengutip data FAO:
Itu adalah sebagian gambaran potensi ekonomi Korut. Kini, Korut siap membagikan kemampuannya kepada dunia seiring kemungkinan dicabutnya berbagai sanksi ekonomi.
Si anak hilang akan datang, dan dia siap bersaing di percaturan internasional.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/prm)
Mencapai pertumbuhan ekonomi di tengah himpitan sanksi global bukan perkara mudah. Namun Korut bisa saja melakukannya.
![]() |
- Zinc (21 juta ton).
- Besi (5 juta ton).
- Antrasit (5 juta ton).
- Tembaga (3 juta ton).
- Barit (2 juta ton).
- Grafit (2 juta ton).
- Emas (2 juta ton).
Tanah Korut juga menghasilkan beragam produk pertanian. Dua produk pertanian utama Korut adalah beras, kedelai, dan kentang.
Data Organisasi Pangan Dunia (FAO) menyebutkan, produksi beras Korut pada 2015/2016 adalah 1,94 juta ton. Turun 26% dibandingkan tahun sebelumnya karena kekeringan. Saat itu, luas tanam padi adalah 543.498 hektar. Namun 34.339 hektar atau sekira 30% gagal panen.
Sementara pada 2016/2017, produksi meningkat pesat 30,4% menjadi 2,54 juta ton. Yield pertanian padi juga meningkat dari 4,2 ton/hektar menjadi 5,4 ton/hektar.
Sementara produksi kentang Korut pada 2015/2016 adalah 168.300 ton. Pada 2016/2017, produksinya melonjak 62,6% menjadi 273.600 ton.
Berikut gambaran produksi pangan Korut, mengutip data FAO:
![]() |
Si anak hilang akan datang, dan dia siap bersaing di percaturan internasional.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/prm)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular