
Internasional
Pedro Sanchez: Si Keras Kepala yang Jadi PM Spanyol
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
03 June 2018 14:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Pedro Sanchez, pemimpin dari kelompok sosialis resmi disumpah menjadi perdana menteri Spanyol menggantikan pimpinan veteran konservatif Mariano Rajoy yang digulingkan lantaran tersangkut skandal korupsi.
Lantas, siapakah Pedro Sanchez?
Mengutip Reuters, Minggu (3/5/2018), pria berusia 46 tahun itu telah menjadi perbincangan hangat beberapa hari terakhir akibat perubahan drastis dalam karir politiknya dalam dua tahun ini. Ia sempat kehilangan posisi sebagai pemimpin partainya namun kemudian berhasil kembali dan menjadi perdana menteri.
Ia sempat mempertaruhkan karir politiknya ketika menentang pencalonan Rajoy menjadi perdana menteri dalam pemilihan parlemen beberapa waktu lalu dan menebar benih-benih perpecahan di antara anggota partainya setelah sebagian besar anggotanya memilih abstain untuk mencegah pemilu dadakan.
Kini, Sanchez menjadi perdana menteri ketujuh sejak Spanyol kembali menerapkan sistem demokrasi pada akhir 1970. Ia bahkan berjanji akan terus memimpin hingga masa jabatan parlemen berakhir pada 2020 mendatang.
Demi mencapai ambisi itu, Sanchez harus memanfaatkan seluruh keahliannya selama 25 tahun berkarir di dunia politik. Apalagi, kaum sosialis hanya memiliki total 84 kursi, dari 350 kursi di parlemen, yang jadi keraguan semua pihak apakah ia akan bertahan selama itu.
Sanchez pun di bawah tekanan untuk menyelesaikan krisis pemisahan diri wilayah Catalunya dan menjaga pemulihan perekonomian di bawah Rajoy.
"Saya sadar mengenai momen politik yang cukup kompleks yang sedang dilalui negara kita. Saya akan menghadapi semua tantangan dengan kerendahan hati dan penuh dedikasi," kata Sanchez kepada awak media.
"Saya akan memodernisasi dan fokus dalam menyelesaikan isu sosial dan banyaknya orang yang menderita karena adanya ketidaksetaraan," jelasnya.
Sanchez merupakan peraih gelar master kebijakan ekonomi di Brussel, dan selama karirnya pernah mencicipi bekerja di Parlemen Eropa dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dia sendiri mengaku siap berkomitmen untuk menjalankan anggaran negara pemerintahan Rajoy sesuai dalam aturan yang berlaku. Namun, akan sulit baginya menjalankan reformasi struktural lantaran lemahnya kekuatan Sanchez di parlemen.
"Tidak Berarti Tidak"
Kerap kali diremehkan oleh lawan-lawannya - termasuk Rajoy dan mantan pesaing di kelompok Sosialis Susana Diaz - Sanchez mendapatkan reputasi yang cukup baik karena ketekunan dan sikap 'keras kepala' yang diperlihatkannya ketika menentang pemerintahan Rajoy.
Para pendukungnya menyebut Sanchez memiliki kepribadian yang tenang dan berbakat untuk berkompromi. Sementara para penentangnya, justru mengatakan dia tidak memiliki kharisma dan visi politik yang jelas.
Di bawah kepempinannya, - Sanchez bergabung pada usia 21 tahun - kelompok sosialis telah berkorban banyak seperti kelompok sayap kiri, di mana identitas politik tradisional yang selalu ditekankan telah dirusak untuk pemimpin populis dari seluruh dunia.
Kelompok sosialis pun telah berjuang mengukir perannya dalam lanskap politik baru yang muncul dari krisis ekonomi terburuk sejak perang saudara Spanyol pada 1930an.
Dia pun telah berjuang dalam jajak pendapat sejak mengambil tongkat kepemimpinan partai pada 2014 hingga 2016, meskipun dia secara singkat telah digulingkan karena menentang pemilihan Rajoy dengan memberikan suara abstain.
Luka yang dialaminya itu cukup dalam, sehingga Sanchez hanya mengandalkan dukungan kuat dari kaum akar rumput dibandingkan elit kelompoknya, sesuatu yang membuatnya sulit membentuk pondasi pemerintahan yang kuat.
Sanchez merupakan seorang penggemar bola basket. Ia menikah dengan seorang agen pemasaran profesional dan memiliki dua anak perempuan.
(prm) Next Article Salah Fokus, Netizen Tersihir Wajah Tampan PM Baru Spanyol
Lantas, siapakah Pedro Sanchez?
Mengutip Reuters, Minggu (3/5/2018), pria berusia 46 tahun itu telah menjadi perbincangan hangat beberapa hari terakhir akibat perubahan drastis dalam karir politiknya dalam dua tahun ini. Ia sempat kehilangan posisi sebagai pemimpin partainya namun kemudian berhasil kembali dan menjadi perdana menteri.
Kini, Sanchez menjadi perdana menteri ketujuh sejak Spanyol kembali menerapkan sistem demokrasi pada akhir 1970. Ia bahkan berjanji akan terus memimpin hingga masa jabatan parlemen berakhir pada 2020 mendatang.
Demi mencapai ambisi itu, Sanchez harus memanfaatkan seluruh keahliannya selama 25 tahun berkarir di dunia politik. Apalagi, kaum sosialis hanya memiliki total 84 kursi, dari 350 kursi di parlemen, yang jadi keraguan semua pihak apakah ia akan bertahan selama itu.
Sanchez pun di bawah tekanan untuk menyelesaikan krisis pemisahan diri wilayah Catalunya dan menjaga pemulihan perekonomian di bawah Rajoy.
"Saya sadar mengenai momen politik yang cukup kompleks yang sedang dilalui negara kita. Saya akan menghadapi semua tantangan dengan kerendahan hati dan penuh dedikasi," kata Sanchez kepada awak media.
"Saya akan memodernisasi dan fokus dalam menyelesaikan isu sosial dan banyaknya orang yang menderita karena adanya ketidaksetaraan," jelasnya.
Sanchez merupakan peraih gelar master kebijakan ekonomi di Brussel, dan selama karirnya pernah mencicipi bekerja di Parlemen Eropa dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dia sendiri mengaku siap berkomitmen untuk menjalankan anggaran negara pemerintahan Rajoy sesuai dalam aturan yang berlaku. Namun, akan sulit baginya menjalankan reformasi struktural lantaran lemahnya kekuatan Sanchez di parlemen.
"Tidak Berarti Tidak"
Kerap kali diremehkan oleh lawan-lawannya - termasuk Rajoy dan mantan pesaing di kelompok Sosialis Susana Diaz - Sanchez mendapatkan reputasi yang cukup baik karena ketekunan dan sikap 'keras kepala' yang diperlihatkannya ketika menentang pemerintahan Rajoy.
Para pendukungnya menyebut Sanchez memiliki kepribadian yang tenang dan berbakat untuk berkompromi. Sementara para penentangnya, justru mengatakan dia tidak memiliki kharisma dan visi politik yang jelas.
Di bawah kepempinannya, - Sanchez bergabung pada usia 21 tahun - kelompok sosialis telah berkorban banyak seperti kelompok sayap kiri, di mana identitas politik tradisional yang selalu ditekankan telah dirusak untuk pemimpin populis dari seluruh dunia.
Kelompok sosialis pun telah berjuang mengukir perannya dalam lanskap politik baru yang muncul dari krisis ekonomi terburuk sejak perang saudara Spanyol pada 1930an.
Dia pun telah berjuang dalam jajak pendapat sejak mengambil tongkat kepemimpinan partai pada 2014 hingga 2016, meskipun dia secara singkat telah digulingkan karena menentang pemilihan Rajoy dengan memberikan suara abstain.
Luka yang dialaminya itu cukup dalam, sehingga Sanchez hanya mengandalkan dukungan kuat dari kaum akar rumput dibandingkan elit kelompoknya, sesuatu yang membuatnya sulit membentuk pondasi pemerintahan yang kuat.
Sanchez merupakan seorang penggemar bola basket. Ia menikah dengan seorang agen pemasaran profesional dan memiliki dua anak perempuan.
(prm) Next Article Salah Fokus, Netizen Tersihir Wajah Tampan PM Baru Spanyol
Most Popular