Internasional

China-Iran Bertemu, Bahas Proyek Hingga Kesepakatan Nuklir

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
28 May 2018 13:36
KTT itu bertujuan menghindari gangguan pada proyek gabungan seraya negara-negara besar berjuang menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran setelah AS mundur.
Foto: REUTERS/Danish Siddiqui/File Photo
Beijing, CNBC Indonesia - China akan menerima kunjungan Presiden Iran Hassan Rouhani bulan depan dalam sebuah konferensi tingkat tinggi (KTT) kawasan.

KTT itu bertujuan untuk menghindari gangguan terhadap proyek gabungan antara kedua belah pihak seraya negara-negara besar berjuang untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran setelah Amerika Serikat (AS) menarik diri, kata Kementerian Luar Negeri China hari Senin (28/5/2018) yang dikutip oleh Reuters.

Rouhani akan melakukan kunjungan kerja ke China dan menghadiri KTT blok keamanan China dan Rusia yang bernama Shanghai Cooperation Organization.

Belum ada keterangan tentang tanggal pasti kunjungan Rouhani, tetapi KTT akan diselenggarakan pada pekan kedua bulan Juni di kota Qingdao.

Iran saat ini sedang menjadi anggota peninjau dari Shanghai Cooperation Organization, meskipun negara itu sudah lama mengusahakan keanggotaan penuh.

"Harapan kami adalah China dan Iran akan memiliki konsultasi tertutup berdasarkan peninjauan kesepakatan dan mempercepat pengembangan kerja sama bilateral," kata Wakil Menteri Luar Negeri China Zhang Hanhui dalam sebuah paparan.

"Kami harus bersama-sama melihat cara menghindari gangguan besar terhadap proyek gabungan antara kedua pihak," tambahnya.

Sebelumnya, Rusia mengatakan dengan dicabutnya sanksi Barat terhadap Teheran, Iran akhirnya bisa menjadi anggota blok yang juga terdiri dari empat negara Asia Tengah mantan Soviet, yakni Pakistan dan India.

Sanksi internasional terhadap Teheran dicabut dengan sebuah kesepakatan antara Iran dan negara-negara adidaya di tahun 2015. Sebagai gantinya, Iran sepakat untuk membatasi aktivitas nuklirnya sehingga meningkatkan waktu yang diperlukan untuk memproduksi bom atom jika mereka menginginkannya.

Sejak Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan itu bulan ini, negara-negara Eropa berjuang untuk memastikan Iran memperoleh keuntungan ekonomi yang cukup supaya negara itu tetap bertahan di dalam kesepakatan.

China sangat mendukung kesepakatan itu dan menjadi salah satu yang menandatanganinya.


(roy) Next Article Bandara China Seluas 100x Lapangan Bola Beroperasi Hari Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular