
6 Jurus PLN Bertahan dari Badai Pelemahan Rupiah
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
24 May 2018 07:00

Jakarta, CNBC Indonesia- Nilai kurs rupiah yang terus melemah dalam beberapa pekan terakhir membuat perusahaan setrum negara, PT PLN, was-was.
Beban mulai dari harga komoditas, bunga utang, dan transaksi lainnya yang menggunakan dolar Amerika Serikat (AS) mendorong perseroan menyiapkan strategi agar bisa bertahan di tengah hantaman kondisi ekonomi.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mengatakan banyak yang bertanya soal seberapa tahan PLN dengan kondisi pelemahan rupiah atau hingga level berapa PLN bisa bertahan.
"Saya katakan PLN harus tahan dengan segala kesulitan. Jika terdapat kesulitan kami akan diskusi dengan pemerintah," ujar Sofyan dalam acara berbuka puasa bersama dengan pewarta, Rabu malam (23/5/2018).
Sofyan meyakinkan bahwa bagaimanapun kondisi ekonomi negara ini, PLN akan baik-baik saja. Sebab, sebagai perusahaan pelat merah yang mengurus hajat hidup orang banyak dan memegang peran kunci, PLN pasti akan dilindungi oleh pemerintah.
"Negara akan bertanggung jawab kepada PLN, ini urat nadi kehidupan," katanya.
Lebih lanjut, Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto mengatakan persoalan kurs sudah biasa dihadapi perusahaan. "Tahun 2013, lalu 2015 juga terjadi naik turun, ini kalau diikuti malah pusing."
Untuk itu, katanya, PLN melakukan simulasi stress test jika menghadapi situasi terburuk. "Ini sedang kita lakukan, belum diketahui sampai level berapa karena masih kami simulasikan," ujarnya.
Selain itu, PLN setidaknya juga menyiapkan enam strategi agar saat dihantam pelemahan kurs kondisi keuangan perusahaan tetap baik-baik saja.
Enam strategi tersebut adalah melakukan efisiensi, menjaga suku bunga pinjaman atau liability management, menekankan kualitas batu bara, zonasi transportasi batu bara, menekan angka susut dan pencurian listrik, penagihan piutang besar-besaran.
"Efisiensi kami lakukan dengan perbaikan jaringan, dan matikan pembangkit- pembangkit diesel," kata Sofyan.
Sementara langkah menjaga suku bunga diupayakan perusahaan dengan menukar utang mereka, menambah panjang jangka waktunya tapi dengan bunga lebih kecil. Jika sebelumnya mencapai 7%-8%, bunga pinjaman kini dinegosiasikan agar bisa turun ke 5%.
Zonasi angkutan batu bara juga digalakkan oleh PLN. Batu bara yang ada Sumatra digunakan untuk menyalakan pembangkit yang ada di pulau itu saja. "Jadi tidak dari Kalimantan ke Sumatra, boros kalau begitu."
Begitu juga dengan penagihan piutang. Sofyan bercerita ternyata terdapat beberapa piutang yang jumlahnya signifikan.
"Misalnya di Jawa Timur, ternyata ada piutang dari dua perusahaan yang sampai Rp 160 miliar. Bayangkan, ini yang begini kami tagih terus," katanya.
(prm) Next Article PLN Kehabisan Akal Hadapi Tingginya Harga Batu Bara
Beban mulai dari harga komoditas, bunga utang, dan transaksi lainnya yang menggunakan dolar Amerika Serikat (AS) mendorong perseroan menyiapkan strategi agar bisa bertahan di tengah hantaman kondisi ekonomi.
Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mengatakan banyak yang bertanya soal seberapa tahan PLN dengan kondisi pelemahan rupiah atau hingga level berapa PLN bisa bertahan.
Sofyan meyakinkan bahwa bagaimanapun kondisi ekonomi negara ini, PLN akan baik-baik saja. Sebab, sebagai perusahaan pelat merah yang mengurus hajat hidup orang banyak dan memegang peran kunci, PLN pasti akan dilindungi oleh pemerintah.
"Negara akan bertanggung jawab kepada PLN, ini urat nadi kehidupan," katanya.
Lebih lanjut, Direktur Keuangan PLN Sarwono Sudarto mengatakan persoalan kurs sudah biasa dihadapi perusahaan. "Tahun 2013, lalu 2015 juga terjadi naik turun, ini kalau diikuti malah pusing."
Untuk itu, katanya, PLN melakukan simulasi stress test jika menghadapi situasi terburuk. "Ini sedang kita lakukan, belum diketahui sampai level berapa karena masih kami simulasikan," ujarnya.
Selain itu, PLN setidaknya juga menyiapkan enam strategi agar saat dihantam pelemahan kurs kondisi keuangan perusahaan tetap baik-baik saja.
Enam strategi tersebut adalah melakukan efisiensi, menjaga suku bunga pinjaman atau liability management, menekankan kualitas batu bara, zonasi transportasi batu bara, menekan angka susut dan pencurian listrik, penagihan piutang besar-besaran.
"Efisiensi kami lakukan dengan perbaikan jaringan, dan matikan pembangkit- pembangkit diesel," kata Sofyan.
Sementara langkah menjaga suku bunga diupayakan perusahaan dengan menukar utang mereka, menambah panjang jangka waktunya tapi dengan bunga lebih kecil. Jika sebelumnya mencapai 7%-8%, bunga pinjaman kini dinegosiasikan agar bisa turun ke 5%.
Zonasi angkutan batu bara juga digalakkan oleh PLN. Batu bara yang ada Sumatra digunakan untuk menyalakan pembangkit yang ada di pulau itu saja. "Jadi tidak dari Kalimantan ke Sumatra, boros kalau begitu."
Begitu juga dengan penagihan piutang. Sofyan bercerita ternyata terdapat beberapa piutang yang jumlahnya signifikan.
"Misalnya di Jawa Timur, ternyata ada piutang dari dua perusahaan yang sampai Rp 160 miliar. Bayangkan, ini yang begini kami tagih terus," katanya.
(prm) Next Article PLN Kehabisan Akal Hadapi Tingginya Harga Batu Bara
Most Popular