
Harga Ayam Tinggi, Mendag: Pokoknya Suplai Kurang di Pasar
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
23 May 2018 14:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga daging ayam jauh di atas harga acuan penjualan di konsumen yang ditetapkan Kementerian Perdagangan.
Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, harga rata-rata nasional daging ayam ras segar, Rabu (23/5/2018), tercatat Rp 36.000/kg.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan harga daging ayam di Bandung bahkan mencapai Rp 38.000/kg kendati sudah mengalami penurunan sekitar 9%.
Adapun berdasarkan Permendag No. 58/2018, harga acuan penjualan daging ayam di konsumen Rp 32.000/kg.
"Harga daging ayam terjadi kenaikan karena suplai berkurang. Kita semua turun ke pasar," kata Mendag, Rabu (23/5/2018).
Dia mengatakan pekan lalu Kementerian Perdagangan telah meminta integrator (perusahaan peternak besar terintegrasi) dan peternak mandiri agar mengeluarkan suplai ke pasar supaya harga turun.
"Nah, harga mulai turun tapi terlalu kecil," kata Mendag.
Dia menuturkan semula ada pembatasan agar integrator besar tidak masuk ke pasar tradisional, namun mengingat harga sudah terlalu tinggi maka akhirnya diperbolehkan integrator besar untuk masuk pasar tradisional.
"Pokoknya suplai berkurang di pasar [sehingga harga naik], jangan tanya kenapa ke saya," kata Enggar.
(ray/ray) Next Article Menteri Amran: Jadi Mentan Susah, Diomelin Konsumen & Petani
Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional, harga rata-rata nasional daging ayam ras segar, Rabu (23/5/2018), tercatat Rp 36.000/kg.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan harga daging ayam di Bandung bahkan mencapai Rp 38.000/kg kendati sudah mengalami penurunan sekitar 9%.
"Harga daging ayam terjadi kenaikan karena suplai berkurang. Kita semua turun ke pasar," kata Mendag, Rabu (23/5/2018).
Dia mengatakan pekan lalu Kementerian Perdagangan telah meminta integrator (perusahaan peternak besar terintegrasi) dan peternak mandiri agar mengeluarkan suplai ke pasar supaya harga turun.
"Nah, harga mulai turun tapi terlalu kecil," kata Mendag.
Dia menuturkan semula ada pembatasan agar integrator besar tidak masuk ke pasar tradisional, namun mengingat harga sudah terlalu tinggi maka akhirnya diperbolehkan integrator besar untuk masuk pasar tradisional.
"Pokoknya suplai berkurang di pasar [sehingga harga naik], jangan tanya kenapa ke saya," kata Enggar.
(ray/ray) Next Article Menteri Amran: Jadi Mentan Susah, Diomelin Konsumen & Petani
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular