Revisi Pajak Sedan Tunggu Aturan Insentif Fiskal Selesai

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
22 May 2018 20:34
Saat ini mobil sedan dikenakan PPNBM 30% jauh lebih tinggi dari pajak MPV yang hanya 10%.
Foto: CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan revisi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk sedan kecil (kapasitas 1.500 cc ke bawah) masih menunggu pembahasan insentif fiskal yang sedang dibicarakan antara Kementerian Perindustrian dan Kementerian Keuangan.

"PPnBM masih dibahas di Kementerian Keuangan. Jadi pembahasannya tax holiday selesai, mini tax holiday sedang pembahasan, super deductable tax sedang pembahasan. Sesudah itu [baru] PPnBM," ujar Airlangga di kediamannya, Selasa (22/5/2018).

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa ketiga paket insentif fiskal yang diusulkan oleh Kementerian Perindustrian dijadwalkan untuk rampung sebelum akhir bulan ini. Dengan demikian, calon investor dapat mendapatkan paket insentif yang sesuai dengan nilai investasinya saat mendaftar melalui Online Single Submission (OSS).

PPnBM sedan yang saat ini sebesar 30% menjadi isu krusial yang menghambat perkembangan industri otomotif dalam negeri yang berorientasi ekspor. Besaran pajak ini jauh melebihi pajak kendaraan MPV (multi-purpose vehicle) yang hanya sebesar 10%.

Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto menilai pajak yang terlalu besar menyebabkan harga jual sedan terlalu mahal sehingga penjualan sedan di dalam negeri lesu. 

Akibatnya, industri tidak termotivasi lebih lanjut untuk memproduksi sedan. Sedan sendiri merupakan tipe kendaraan yang diminati di pasar global, bertolak belakang dengan pasar otomotif dalam negeri yang masih didominasi MPV.

Penjualan mobil sedan pada Januari-Maret 2018 anjlok 35% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya atau dari 2.811 unit menjadi 1.818 unit.  

Berdasarkan data Gaikindo, hanya mobil jenis sedan yang mengalami penurunan penjualan terdalam, tipe lain antara lain bus turun 22% dan tipe 4x2 naik 1% serta 4x4 naik 3%.



(roy) Next Article Menperin: Produsen Mau Ekspansi Asal Lartas Dihapus

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular