Internasional

Rudal yang Disombongkan Putin Hanya Mampu Terbang 35,2 Km

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
22 May 2018 15:37
Rudal jelajah Rusia sudah diuji coba empat kali antara November sampai Februari namun semuanya berakhir dengan kecelakaan.
Foto: REUTERS/Yuri Kadobnov/Pool
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Rusia Vladimir Putin pada awal tahun ini menyombongkan negaranya memiliki rudal bertenaga nuklir baru dengan jangkauan tak terbatas. Namun, rudal tersebut belum menghasilkan uji coba yang sukses dari beberapa kali percobaan, menurut sumber yang mengetahui langsung laporan intelijen AS terkait program senjata tersebut.

Rudal jelajah tersebut sudah diuji coba empat kali antara November sampai Februari yang kesemuanya berakhir dengan kecelakaan, kata beberapa sumber kepada CNBC International.


AS menilai penerbangan uji coba terjauh hanya berlangsung lebih dari dua menit, di mana rudal hanya terbang sejauh 22 mil (35,2 kilometer) sebelum kehilangan kontrol dan jatuh. Tes terpendek berlangsung selama empat detik dan rudal hanya terbang sejauh lima mil.

Satu laporan, menurut sumber, tidak menyebutkan risiko kesehatan atau lingkungan yang ditimbulkan oleh kerusakan pada reaktor nuklir rudal itu.

Senjata yang telah dikembangkan sejak awal 2000-an itu, diyakini menggunakan mesin bertenaga bensin untuk lepas landas sebelum beralih ke mesin bertenaga nuklir untuk penerbangan.

Tes-tes itu rupanya menunjukkan bahwa jantung rudal jelajah yang menggunakan tenaga nuklir gagal memulai peluncuran sehinggga menyebabkan senjata itu tidak mampu mencapai penerbangan dengan jarak tempuh tak terbatas yang digembar-gemborkan Putin.

Sumber mengatakan bahwa tes itu diperintahkan oleh pejabat senior Kremlin meskipun ada keberatan dari para insinyur program, yang menyuarakan kekhawatiran bahwa sistem itu masih dalam tahap awal.

Selama pidato kenegaraan pada bulan Maret, Putin mengklaim rudal jelajahnya mampu mengirimkan hulu ledak ke titik mana pun di dunia sambil menghindari sistem pertahanan rudal. Dalam pidato dua jam yang sama, Putin membahas gudang senjata hipersonik baru yang disebutnya 'tak terkalahkan'.

Seminggu yang lalu, CNBC mengetahui kendaraan hipersonik Rusia, senjata yang saat ini tidak dapat ditangkal oleh AS, akan siap untuk perang pada 2020.


Sumber-sumber, yang berbicara kepada CNBC dalam kondisi anonim, mengatakan Rusia berhasil menguji coba kendaraan yang dapat membawa hulu ledak nuklir itu sebanyak dua kali pada tahun 2016. Tes ketiga dilakukan pada bulan Oktober 2017 dan gagal ketika platform itu jatuh beberapa detik sebelum menyerang targetnya.

Rusia diperkirakan akan melakukan tes keempat pada musim panas ini.
(prm) Next Article Kim Jong Un Gelar Pertemuan Bahas Senjata Nuklir, Ada apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular