China Jadi Raksasa Militer Baru Dunia, AS: Kami Tak Takut

News - Tim, CNBC Indonesia
05 December 2021 15:10
Lloyd Austin. (AP/Patrick Semansky) Foto: Lloyd Austin. (AP/Patrick Semansky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin angkat bicara soal kebangkitan militer China yang mencengangkan mulai dari pengujian sistem senjata hipersonik dan penguatan kemampuan nuklir. Ia menyebut "Amerika bukanlah negara yang takut akan persaingan".

Dalam pidatonya di Forum Pertahanan Nasional Reagan, Menhan AS mengatakan AS siap menghadapi kebangkitan militer China dan bekerja untuk "mendukung kemampuan Taiwan untuk mempertahankan diri".

Ia mengungkapkan AS tidak akan "membentuk NATO versi Asia atau mencoba membangun koalisi anti-China".

"Kami menghadapi tantangan yang berat," ujar Lloyd Austin seperti dikutip dari CNNInternational, Minggu (5/12/2021). "Kita akan menghadapi yang satu ini dengan keyakinan dan tekad, bukan panik dan pesimisme."

Lloyd Austin bergabung dengan para pemimpin top lainnya di industri pertahanan untuk mengungkapkan pentingnya memperkuat hubungan antara AS dan negara-negara sekutu, membunyikan alarm tentang ancaman yang ditimbulkan China dan Rusia sebab kedua negara membanguan pertahanan agresif yang tidak terlihat sejak Perang Dunia II.

"Dalam perang dan damai, kami selalu lebih kuat ketika kami bekerja sama dengan teman-teman kami," ujar Lloyd Austin.

Austin mengatakan China dengan cepat membangun persenjataan nuklirnya. China diprediksi setidaknya memiliki 1.000 hulu ledak pada tahun 2030.

Austin juga menekankan AS tidak akan memaksa negara-negara lain untuk memilih menjalin hubungan dengan AS atau China, dan pemerintahan Biden ingin meningkatkan pencegahan terhadap agresi China atas Taiwan dan tidak mengubah status quo di wilayah tersebut.

Dalam sesi tanya jawab selanjutnya dengan Bret Baier dari Fox News, Austin juga mengatakan AS tetap berkomitmen untuk membantu Ukraina tetap menjadi wilayah berdaulat, dan mengatakan jumlah pasukan Rusia dan negara bagian dari domain siber "menimbulkan keprihatinan kami."

Austin menambahkan ada banyak ruang bagi diplomasi dan kepemimpinan untuk bekerja di Ukraina.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Survei: Netizen China Anggap AS Pengganggu di Ukraina


(roy/roy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading