Internasional
Agen Rusia Tawarkan Ulasan Restoran Palsu Jelang Piala Dunia
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
21 May 2018 17:49

Moskow, CNBC Indonesia - Sebuah agen pemasaran Rusia telah menawarkan untuk membantu restoran di kota-kota yang menyelenggarakan pertandingan Piala Dunia 2018 untuk menggunakan ulasan palsu demi menaikkan peringkat di situs ulasan TripAdvisor, kata pemilik biro iklan itu.
Perusahaan pemasaran Bacon Agency mengatakan dapat mengakali algoritma TripAdvisor yang mendeteksi postingan palsu dan mempublikasikan ulasan dalam bahasa asing menjelang masuknya penggemar dari luar negeri.
"Apa yang dapat Anda lakukan jika tidak ada orang Serbia dan Swedia yang pernah berkunjung ke tempat Anda dan memberikan ulasan?" Bacon Agency bertanya, dalam brosur yang diterima oleh sebuah restoran di Yekaterinburg, yang menjadi tuan rumah pertandingan Mesir dan Uruguay di putaran pertama Piala Dunia.
"Tulislah sendiri!" kata agensi itu, Reuters melaporkan.
Agensi itu menjanjikan tempat di daftar 10 teratas TripAdvisor dengan membayar 35.000 rubel (US$570 atau sekitar Rp 8 juta).
"Kami menawarkan untuk membantu turis menemukan Anda, dan menghabiskan uang mereka secara khusus kepada Anda," tulisnya.
"Kami menentang setiap upaya untuk memanipulasi peringkat bisnis," kata TripAdvisor. "Tim investigasi kami yang berdedikasi sangat proaktif dan sangat efektif dalam menangkap mereka yang mencoba mengumpulkan ulasan palsu demi memperoleh uang."
Ulasan palsu memang tersebar luas, tetapi tidak biasa bagi perusahaan yang terlibat dalam praktik untuk membahasnya secara terbuka, atau menautkannya secara eksplisit ke acara olahraga.
Piala Dunia telah menciptakan peluang yang menguntungkan bagi bisnis-bisnis di 12 kota yang menjadi tuan rumahpesta olahraga sepakbola itu, yang berharap mendapat keuntungan dari para penggemar asing yang kaya di saat Rusia merasa terjepit oleh ekonomi yang rapuh dan sanksi Barat.
Industri Ulasan Palsu
Dihubungi oleh Reuters, Bacon Agency menegaskan pihaknya telah menawarkan layanan tersebut, tetapi mengatakan pihaknya hanya ingin bertindak sebagai perantara antara restoran dan freelancer yang memposting ulasan palsu.
"Kami memahami bahwa semua ini ilegal dalam arti bahwa TripAdvisor menentangnya," kata pemilik Bacon Agency, Roman Baldanov.
"Kami hanya menguji peluang ini, karena kami melihat permintaannya cukup tinggi. Bukan karena kami semua orang jahat yang datang dan berkata, lihat, Anda harus mulai menipu ... Semua restoran tahu kalau ulasan dipesan, dan banyak yang menggunakan layanan ini," kata Baldanov.
Dia mengatakan belum ada yang menerima tawarannya. "Tanggapan yang kami dapatkan adalah: terima kasih, tetapi kami sudah melakukan ini sendiri."
Reuters melacak restoran di enam kota tuan rumah Piala Dunia selama dua bulan, mencatat adanya sedikit kenaikan jumlah ulasan yang tampak mencurigakan.
Acara seperti Piala Dunia meningkatkan insentif untuk memposting ulasan tersebut, kata Jeff Hancock dari Stanford University, seorang ahli dalam mendeteksi ulasan palsu.
"Setiap kali Anda mulai melihat ulasan yang dibuat sekaligus, terlihat mirip, memiliki bahasa yang sama, maka lonceng alarm harus dibunyikan," kata Hancock.
Setidaknya enam restoran di daftar 30 teratas di TripAdvisor untuk Kaliningrad, yang akan menjadi tuan rumah Kroasia dan Nigeria, tampaknya sesuai dengan uraian di atas.
Peperonchino, sebuah kafe yang menyajikan masakan Italia, yang jaraknya 20 menit berkendara dari stadion Piala Dunia, biasanya mendapat sekitar satu review dalam seminggu.
Tapi dua minggu yang lalu ulasan mulai membanjiri (totalnya ada 45 ulasan baru), yang mayoritas dari akun penulis ulasan menggunakan stok foto, yang dibuat tahun ini, dan memperingkat kafe dengan lima bintang. Peperonchino naik dari peringkat 28 ke posisi 2 di daftar TripAdvisor.
Kafe Peperonchino 2 juga menerima banyak ulasan dalam dua minggu terakhir, totalnya juga ada sebanyak 45 ulasan, yang 32-nya berasal dari akun palsu.
"Semua ulasan kami nyata dan ditinggalkan oleh pelanggan kami," kata Peperonchino. "Hanya saja kami memiliki sistem loyalitas yang besar, aplikasi ponsel, dan sebagainya."
Menghindari Algoritma
Dalam dokumen strategi yang dilihat oleh Reuters, Bacon Agency menjelaskan cara menghindari deteksi oleh TripAdvisor.
"Masalahnya adalah bahwa TripAdvisor telah mengembangkan algoritma yang memantau aktivitas pengguna dan ketika mereka melihat upaya untuk memanipulasi angka, mereka memberi sanksi pada tempat tersebut," tulis agensi tersebut.
Untuk mengelabui algoritma, ulasan palsu dipublikasikan menggunakan alamat IP, perangkat, browser, dan sistem operasi yang berbeda. Setiap akun memiliki 'latar belakang sendiri' dari postingan sebelumnya.
Ulasan akan "penuh dengan detail nyata tentang menu dan dekorasi, serta foto-foto 'nyata', yang akan kami minta untuk Anda ambil."
(prm) Next Article Saint Petersburg, Stadion Piala Dunia 2018 yang Mirip UFO
Perusahaan pemasaran Bacon Agency mengatakan dapat mengakali algoritma TripAdvisor yang mendeteksi postingan palsu dan mempublikasikan ulasan dalam bahasa asing menjelang masuknya penggemar dari luar negeri.
"Apa yang dapat Anda lakukan jika tidak ada orang Serbia dan Swedia yang pernah berkunjung ke tempat Anda dan memberikan ulasan?" Bacon Agency bertanya, dalam brosur yang diterima oleh sebuah restoran di Yekaterinburg, yang menjadi tuan rumah pertandingan Mesir dan Uruguay di putaran pertama Piala Dunia.
Agensi itu menjanjikan tempat di daftar 10 teratas TripAdvisor dengan membayar 35.000 rubel (US$570 atau sekitar Rp 8 juta).
"Kami menawarkan untuk membantu turis menemukan Anda, dan menghabiskan uang mereka secara khusus kepada Anda," tulisnya.
"Kami menentang setiap upaya untuk memanipulasi peringkat bisnis," kata TripAdvisor. "Tim investigasi kami yang berdedikasi sangat proaktif dan sangat efektif dalam menangkap mereka yang mencoba mengumpulkan ulasan palsu demi memperoleh uang."
Ulasan palsu memang tersebar luas, tetapi tidak biasa bagi perusahaan yang terlibat dalam praktik untuk membahasnya secara terbuka, atau menautkannya secara eksplisit ke acara olahraga.
Piala Dunia telah menciptakan peluang yang menguntungkan bagi bisnis-bisnis di 12 kota yang menjadi tuan rumahpesta olahraga sepakbola itu, yang berharap mendapat keuntungan dari para penggemar asing yang kaya di saat Rusia merasa terjepit oleh ekonomi yang rapuh dan sanksi Barat.
Industri Ulasan Palsu
Dihubungi oleh Reuters, Bacon Agency menegaskan pihaknya telah menawarkan layanan tersebut, tetapi mengatakan pihaknya hanya ingin bertindak sebagai perantara antara restoran dan freelancer yang memposting ulasan palsu.
"Kami memahami bahwa semua ini ilegal dalam arti bahwa TripAdvisor menentangnya," kata pemilik Bacon Agency, Roman Baldanov.
"Kami hanya menguji peluang ini, karena kami melihat permintaannya cukup tinggi. Bukan karena kami semua orang jahat yang datang dan berkata, lihat, Anda harus mulai menipu ... Semua restoran tahu kalau ulasan dipesan, dan banyak yang menggunakan layanan ini," kata Baldanov.
Dia mengatakan belum ada yang menerima tawarannya. "Tanggapan yang kami dapatkan adalah: terima kasih, tetapi kami sudah melakukan ini sendiri."
Reuters melacak restoran di enam kota tuan rumah Piala Dunia selama dua bulan, mencatat adanya sedikit kenaikan jumlah ulasan yang tampak mencurigakan.
Acara seperti Piala Dunia meningkatkan insentif untuk memposting ulasan tersebut, kata Jeff Hancock dari Stanford University, seorang ahli dalam mendeteksi ulasan palsu.
"Setiap kali Anda mulai melihat ulasan yang dibuat sekaligus, terlihat mirip, memiliki bahasa yang sama, maka lonceng alarm harus dibunyikan," kata Hancock.
Setidaknya enam restoran di daftar 30 teratas di TripAdvisor untuk Kaliningrad, yang akan menjadi tuan rumah Kroasia dan Nigeria, tampaknya sesuai dengan uraian di atas.
Peperonchino, sebuah kafe yang menyajikan masakan Italia, yang jaraknya 20 menit berkendara dari stadion Piala Dunia, biasanya mendapat sekitar satu review dalam seminggu.
Tapi dua minggu yang lalu ulasan mulai membanjiri (totalnya ada 45 ulasan baru), yang mayoritas dari akun penulis ulasan menggunakan stok foto, yang dibuat tahun ini, dan memperingkat kafe dengan lima bintang. Peperonchino naik dari peringkat 28 ke posisi 2 di daftar TripAdvisor.
Kafe Peperonchino 2 juga menerima banyak ulasan dalam dua minggu terakhir, totalnya juga ada sebanyak 45 ulasan, yang 32-nya berasal dari akun palsu.
"Semua ulasan kami nyata dan ditinggalkan oleh pelanggan kami," kata Peperonchino. "Hanya saja kami memiliki sistem loyalitas yang besar, aplikasi ponsel, dan sebagainya."
Menghindari Algoritma
Dalam dokumen strategi yang dilihat oleh Reuters, Bacon Agency menjelaskan cara menghindari deteksi oleh TripAdvisor.
"Masalahnya adalah bahwa TripAdvisor telah mengembangkan algoritma yang memantau aktivitas pengguna dan ketika mereka melihat upaya untuk memanipulasi angka, mereka memberi sanksi pada tempat tersebut," tulis agensi tersebut.
Untuk mengelabui algoritma, ulasan palsu dipublikasikan menggunakan alamat IP, perangkat, browser, dan sistem operasi yang berbeda. Setiap akun memiliki 'latar belakang sendiri' dari postingan sebelumnya.
Ulasan akan "penuh dengan detail nyata tentang menu dan dekorasi, serta foto-foto 'nyata', yang akan kami minta untuk Anda ambil."
(prm) Next Article Saint Petersburg, Stadion Piala Dunia 2018 yang Mirip UFO
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular