Kecelakaan Kerja di Pipa Gas Duri Dumai Telan Korban Jiwa

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
21 May 2018 16:42
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menyesalkan peristiwa kecelakaan yang terjadi dalam proyek penanaman pipa gas transmisi Dumai-Duri pada Jumat (18/5/2018).
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menyesalkan peristiwa kecelakaan yang terjadi dalam proyek penanaman pipa gas transmisi Dumai-Duri pada Jumat (18/5/2018).

Perseroan juga menyampaikan belasungkawa atas satu orang korban jiwa yang merupakan pekerja PT Wahana, sub kontraktor dari Patra Drilling Contractor. "Kami menyesalkan hal tersebut bisa terjadi dan berharap kejadian ini tidak terulang lagi," ujar Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, Senin (21/5/2018).



Proyek tersebut merupakan kerja sama antara PGN dan anak usaha Pertamina di bidang gas, PT Pertamina Gas (Pertagas). Dalam pembangunan proyek tersebut porsi pendanaan adalah Pertamina 60% dan PGN 40%, serta telah disepakati untuk kegiatan konstruksi pembangunan pipa dilaksanakan oleh Pertagas. "Denga demikian pelaksanaan di lapangan menjadi tanggung jawab penuh Pertagas," lanjutnya.

Seorang pekerja bernama Muhammad Ridwan (32) ditemukan tak bernyawa karena terhimpit pipa di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Bukit Batrem, Kecamatan Dumai Timur.

Rachmat mengaku dalam setiap proyek infrastruktur gas yang dikerjakan PGN, perusahaan selalu mengedepankan dan mengikuti aspek health, safety, security, environment (HSSE).

Proyek pembangunan pipa transmisi gas bumi Duri-Dumai di Provinsi Riau sepanjang 67 kilometer dimulai pada November  2017 untuk mengalirkan gas guna memenuhi kebutuhan industri di Dumai, pelabuhan, industri petrokimia dan operasional kilang Dumai Pertamina.
 
Gas yang akan dialirkan ke pipa ini berasal dari Blok Corridor yang dikelola oleh ConocoPhilips di Sumatera Selatan. Selain itu, akan ada tambahan gas dari Blok Bentu yang dioperasikan oleh Energi Mega Persada (EMP).


(gus/gus) Next Article Pertagas Bukukan Laba Rp 2,1 T di 2018

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular