
Kadin: Investasi India di RI Bisa Capai Rp 4,72 T pada 2018
Exist In Exist, CNBC Indonesia
18 May 2018 20:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Kamar Dagang Industri (KADIN) Indonesia menargetkan investasi India di Indonesia bisa tumbuh hingga mencapai US$ 350 juta atau setara Rp 4,72 triliun pada tahun ini.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani mengatakan nilai ini tumbuh sekitar 22,2% dibandingkan realisasi investasi tahun lalu sebesar US$ 286,6 juta atau setara Rp 3,87 triliun.
"Untuk investasi, India mencatatkan kenaikan yang sangat signifikan pada 2017, yaitu lebih dari lima kali lipat dibanding tahun sebelumnya dari US$ 55 juta menjadi US$ 286,6 juta. Jadi kita optimis untuk tahun ini bisa tembus sampai US$ 350 juta," jelasnya di Hotel Shangri La, Jumat (18/05/2018).
Untuk merealisasikan target tersebut, Kadin Indonesia bersama dengan Kedutaan Besar Republik India di Jakarta membentuk Komite Bilateral India.
"Masih banyak potensi kerjasama ekonomi yang bisa dimaksimalkan, karenanya pembentukan komite ini diharapkan mampu mengidentifikasi potensi ataupun hambatan yang ada karena kedua negara sudah sepakat untuk mengejar target ambisius 50:50 dengan total perdagangan dan investasi sebesar US$ 50 Miliar pada 2025," paparnya.
Shinta mengatakan terdapat enam sektor utama yang akan difokuskan dalam kerjasama India dan Indonesia kedepannya yakni sektor pertambangan, infrastruktur, manufaktur, farmasi, digital serta sektor jasa.
"Sektor manufaktur misalnya kita bisa melakukan kerja sama investasi untuk instalasi pemurnian (refinery), tekstil, dan otomotif. Untuk infrastruktur juga kita bisa meningkatkan kerja sama di bidang penerbangan mengingat India akan menjadi pasar penerbangan dunia terbesar ketiga dan Indonesia keenam dalam beberapa tahun mendatang," tuturnya.
(hps) Next Article Pengusaha RI Incar Investasi Infrastruktur di Myanmar
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani mengatakan nilai ini tumbuh sekitar 22,2% dibandingkan realisasi investasi tahun lalu sebesar US$ 286,6 juta atau setara Rp 3,87 triliun.
"Untuk investasi, India mencatatkan kenaikan yang sangat signifikan pada 2017, yaitu lebih dari lima kali lipat dibanding tahun sebelumnya dari US$ 55 juta menjadi US$ 286,6 juta. Jadi kita optimis untuk tahun ini bisa tembus sampai US$ 350 juta," jelasnya di Hotel Shangri La, Jumat (18/05/2018).
"Masih banyak potensi kerjasama ekonomi yang bisa dimaksimalkan, karenanya pembentukan komite ini diharapkan mampu mengidentifikasi potensi ataupun hambatan yang ada karena kedua negara sudah sepakat untuk mengejar target ambisius 50:50 dengan total perdagangan dan investasi sebesar US$ 50 Miliar pada 2025," paparnya.
Shinta mengatakan terdapat enam sektor utama yang akan difokuskan dalam kerjasama India dan Indonesia kedepannya yakni sektor pertambangan, infrastruktur, manufaktur, farmasi, digital serta sektor jasa.
"Sektor manufaktur misalnya kita bisa melakukan kerja sama investasi untuk instalasi pemurnian (refinery), tekstil, dan otomotif. Untuk infrastruktur juga kita bisa meningkatkan kerja sama di bidang penerbangan mengingat India akan menjadi pasar penerbangan dunia terbesar ketiga dan Indonesia keenam dalam beberapa tahun mendatang," tuturnya.
(hps) Next Article Pengusaha RI Incar Investasi Infrastruktur di Myanmar
Most Popular