Sederet Alasan Kadin Pede RI Raih Investasi Rp1.200 T di 2022

News - Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
05 December 2021 13:30
TONY WENAS Freeport Indonesia (detikFoto/Rachman Haryanto) Foto: Tony Wenas (Dokumentasi www.detik.com)

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua Umum Bidang Investasi Kamar Dagang dan Industri Indonesia Tony Wenas meyakini target realisasi investasi Rp 1.200 triliun di 2022 bisa tercapai. Namun demikian, Tony menyebut ada sejumlah faktor utama yang menjadi harapan para investor, terutama investor asing, yang hendak menanamkan modalnya di tanah air.

Hal itu diungkapkan Tony dalam perbincangan dengan CNBC Indonesia, Sabtu (4/12/2021), usai Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Bali.



"Kalau ditanya investor sebagian besar atau bahkan seluruhnya yang mereka harapkan adalah kepastian hukum. Sama faktor kedua kalau saya bicara sama investor dari luar negeri adalah yaitu tidak adanya korupsi," ujarnya.

Menurut Tony, kedua aspek itu krusial demi tercapainya target realisasi investasi Rp 1.200 triliun di 2022. Dia pun optimistis target itu bisa tercapai. Semua itu berbekal kepada realisasi tahun ini di mana target investasi Rp 900 triliun kemungkinan besar akan tercapai.

"Dan sekarang kan kalau dilihat investasi angka-angkanya sudah lebih dari 50% investasi itu di luar Jawa. Angkanya sudah bagus sekali. Dan kalau dilihat dari makroekonominya juga bagus sekali sangat menunjang," kata Tony.

"Tentu saja ini semuanya juga berkaitan erat dengan bagaimana situasi Covid-19 itu sendiri. Tapi kalau dari angka-angka dan animo juga itu kelihatan sekali kami sih optimis bisa tercapai walaupun di tahun 2022 baru dinaikkan targetnya dari Rp 1.000 triliun menjadi Rp 1.200 triliun," lanjutnya.



Lebih lanjut, Tony memastikan Kadin Bidang Investasi akan bekerja sama erat dengan Kementerian Investasi/BKPM di bawah kepemimpinan Bahlil Lahadalia. Bahkan, lanjut dia, sudah ada MoU antara Kadin dengan Kementerian Investasi/BKPM.

"Tentu sektor-sektornya dilihat juga sektor-sektor yang di mana kita punya keunggulan tetapi juga memperhatikan mengenai rencana pemerintah untuk net zero emission 2060. Jadi sektor-sektornya juga difokuskan kalau bisa yang lebih yang green, lebih yang renewable, seperti itu," ujarnya.

Keberadaan UU Cipta Kerja, menurut Tony, juga akan berperan demi terwujudnya target realisasi investasi Rp 1.200 triliun di 2022. Meskipun putusan Mahkamah Konstitusi (MK) beberapa waktu lalu menyatakan UU itu inkonstitusional.

"Pemerintah sudah memberikan keterangan resmi dan itu kalau dilihat tahun 2022 UU Cipta Kerja ini kan masih bisa dipakai. Jadi tetap optimistis bahwa itu bisa tercapai," kata Tony.

"Ease of doing business kita kan juga sudah membaik dan kalau memang ada kekurangan, iklimnya masih belum cukup baik, ya itulah salah satu tugas Kadin untuk memberikan usulan kepada pemerintah bagaimana sebaiknya dari kacamata pelaku usaha," lanjutnya.

Terkait mutasi virus corona varian Omicron yang mulai memengaruhi penanganan Covid-19 di sejumlah negara, Tony menekankan kalau hal hal tersebut merupakan variabel yang tidak bisa dikendalikan. Oleh karena itu, Kadin Bidang Investasi fokus kepada hal-hal yang bisa dikontrol.

"Kalau misalkan ada regulasi yang kurang baik bagi investasi ya kita akan usulkan kepada pemerintah untuk dilakukan adjustment atau penyesuaian. Supaya kepentingan nasional tidak kalah tapi juga investor diberikan kepastian, diberikan kemudahan untuk melakukan investasi. Karena yang terpenting adalah multiplier effect yang diciptakan dengan masuknya investasi," ujar Tony.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Bos PTFI: Papua Dapat Pajak Daerah Rp8 T/Tahun dari Freeport


(miq/sef)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading