Gokil! Sejak 1980-an Vietnam Sudah 'Ramah' Investor Asing
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
10 September 2019 14:12
Jakarta, CNBC Indonesia - Kemajuan Vietnam yang berhasil mengalahkan Indonesia dalam menarik investasi memberikan hikmah bahwa capaian Vietnam tak muncul begitu saja. Ekonomi Vietnam yang menggeliat dan menjadi daya tarik investasi asing membuka kisah lama soal Indonesia pada masa lalu.
Ketua Komite bidang Kerjasama Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam Kadin Indonesia Juan Gondokusumo punya cerita soal bagaiamana Vietnam yang 1970-an masih dilanda perang kini, berubah jadi kuda hitam yang sangat diperhitungkan dalam perlombaan menarik investasi.
Juan mengatakan saat 23 dari 33 perusahaan China yang relokasi memilih Vietnam, tak satupun ke Indonesia, menurutnya 100% karena masalah di Indonesia. Ia bilang dahulu, Vietnam belajar dari Indonesia termasuk menarik investasi.
"Semua insentif yang diberikan Vietnam belajar dari kita," kata Juan kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (10/9)
Juan bercerita pernah ke Vietnam untuk melakukan investasi pada 1989. Di sana, pemerintah menyodorkan banyak kemudahan termasuk ragam bisnis yang bisa jadi peluang investasi. Pemerintah berupaya memberikan kesempatan paling mudah dan menarik bagi calon investor.
"Production sharing antara Indonesia dan kontraktor 13,5%, tapi di Vietnam dia bilang hanya 10%. Itu pertanda mereka serius menarik investor datang ke Vietnam," katanya.
Pada periode 1986. Ini baru titik balik Vietnam, tangga untuk menggapai kejayaan ekonomi.
Pada 1986, Vietnam memperkenalkan reformasi struktural yang disebut Doi Moi. Paradigma ekonomi diubah dari terpusat menjadi berbasis pasar (meski tetap menggunakan prinsip-prinsip sosialisme dengan adanya arah kebijakan pembangunan dari pemerintah). Saat inilah Vietnam mulai terbuka terhadap investasi asing, selain mengembangkan industriawan dalam negeri.
Pada 1990, Doi Moi menuai hasil luar biasa. Lebih dari 30.000 pengusaha sektor swasta lahir dan pertumbuhan ekonomi mencapai level 7%.
(hoi/hoi) Next Article RI Keok dengan Vietnam Soal Investasi, Ini Kata Dubes RI
Ketua Komite bidang Kerjasama Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam Kadin Indonesia Juan Gondokusumo punya cerita soal bagaiamana Vietnam yang 1970-an masih dilanda perang kini, berubah jadi kuda hitam yang sangat diperhitungkan dalam perlombaan menarik investasi.
"Semua insentif yang diberikan Vietnam belajar dari kita," kata Juan kepada CNBC Indonesia, dikutip Selasa (10/9)
Juan bercerita pernah ke Vietnam untuk melakukan investasi pada 1989. Di sana, pemerintah menyodorkan banyak kemudahan termasuk ragam bisnis yang bisa jadi peluang investasi. Pemerintah berupaya memberikan kesempatan paling mudah dan menarik bagi calon investor.
"Production sharing antara Indonesia dan kontraktor 13,5%, tapi di Vietnam dia bilang hanya 10%. Itu pertanda mereka serius menarik investor datang ke Vietnam," katanya.
Pada periode 1986. Ini baru titik balik Vietnam, tangga untuk menggapai kejayaan ekonomi.
Pada 1986, Vietnam memperkenalkan reformasi struktural yang disebut Doi Moi. Paradigma ekonomi diubah dari terpusat menjadi berbasis pasar (meski tetap menggunakan prinsip-prinsip sosialisme dengan adanya arah kebijakan pembangunan dari pemerintah). Saat inilah Vietnam mulai terbuka terhadap investasi asing, selain mengembangkan industriawan dalam negeri.
Pada 1990, Doi Moi menuai hasil luar biasa. Lebih dari 30.000 pengusaha sektor swasta lahir dan pertumbuhan ekonomi mencapai level 7%.
(hoi/hoi) Next Article RI Keok dengan Vietnam Soal Investasi, Ini Kata Dubes RI
Most Popular