Internasional
Trump tentang KTT Korut: Kita Lihat Saja Nanti
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
17 May 2018 12:25

Kim Kye Gwan, Wakil Menteri Luar Negeri Korut yang pertama meragukan KTT yang rencananya diselenggarakan di Singapura itu akan terlaksana.
Secara spesifik dia mengkritisi Penasehat Keamanan Nasional AS John Bolton yang menghimbau Korut untuk segera meninggalkan persenjataan nuklirnya dalam sebuah kesepakatan yang akan mencerminkan pengabaian Libya terhadap program senjata kerusakan masal itu.
"Jika AS mencoba memojokkan kami untuk memaksakan pengabaian nuklir secara sepihak, kami tidak akan tertarik dengan dialog semacam itu dan tidak bisa mempertimbangkan ulang kelanjutan [...] KTT," katanya.
Korut sendiri bersitegang dengan Bolton ketika dia masih bekerja di era pemerintahan Bush.
"Kami sudah tau kualitas Bolton di masa lalu, dan kami tidak menyembunyikan rasa kebencian terhadapnya," kata Kim selaku Wakil Menteri.
Dalam sebuah wawancara dengan Fox News Radio, Bolton menepis semua perkataan tentangnya dan berkata masih ada peluang untuk menyelenggarakan KTT.
"Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk pertemuan yang sukses. Namun, kami tidak akan menyerah dari obyektif pertemuan itu, yaitu denuklirisasi Korut yang sepenuhnya, bisa dibuktikan dan tidak dapat diubah," katanya.
Sanders sendiri nampak enggan mendukung model Libya yang disebut-sebut oleh Bolton dalam berbagai acara berita di televisi AS hari Minggu (13/5/2018).
Dia mengatakan model yang akan diikuti adalah "model Presiden Trump".
"Dia akan melakukan ini dengan cara yang menurutnya cocok. Kami percaya diri 100 persen [...] dia adalah negosiator terbaik."
(roy)
Secara spesifik dia mengkritisi Penasehat Keamanan Nasional AS John Bolton yang menghimbau Korut untuk segera meninggalkan persenjataan nuklirnya dalam sebuah kesepakatan yang akan mencerminkan pengabaian Libya terhadap program senjata kerusakan masal itu.
"Jika AS mencoba memojokkan kami untuk memaksakan pengabaian nuklir secara sepihak, kami tidak akan tertarik dengan dialog semacam itu dan tidak bisa mempertimbangkan ulang kelanjutan [...] KTT," katanya.
Dalam sebuah wawancara dengan Fox News Radio, Bolton menepis semua perkataan tentangnya dan berkata masih ada peluang untuk menyelenggarakan KTT.
"Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk pertemuan yang sukses. Namun, kami tidak akan menyerah dari obyektif pertemuan itu, yaitu denuklirisasi Korut yang sepenuhnya, bisa dibuktikan dan tidak dapat diubah," katanya.
Sanders sendiri nampak enggan mendukung model Libya yang disebut-sebut oleh Bolton dalam berbagai acara berita di televisi AS hari Minggu (13/5/2018).
Dia mengatakan model yang akan diikuti adalah "model Presiden Trump".
"Dia akan melakukan ini dengan cara yang menurutnya cocok. Kami percaya diri 100 persen [...] dia adalah negosiator terbaik."
(roy)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular