
Buwas Setop Operasi Pasar Bulog
Exist In Exist, CNBC Indonesia
14 May 2018 16:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menegaskan pihaknya akan menghentikan kegiatan operasi pasar kedepannya.
"Saya sekali lagi tidak ada operasi-operasi. Jangan kita operasi-operasi, itu semacam pemadam kebakaran yang turun ke masyarakat ketika ada masalah saja, saya tidak mau seperti itu," tuturnya di Perum Bulog, Senin (14/05/2018).
Seperti diketahui, operasi pasar Bulog dilakukan dengan menggelontorkan beras ke pasar dengan tujuan menstabilkan harga beras khususnya ketika harga tinggi.
Untuk menjamin ketersediaan beras di setiap daerah, Buwas berencana menggandeng jejaring aparatur penegak hukum seperti TNI dan Polri.
"Kehadiran TNI - Polri itu yg dekat dengan masyarakat. Beras itu kita simpan di kontainer, kita distribusikan ke Polsek, Koramil, Kodim, dan Polres, supaya ketersediaan kita aman, karena itu nanti pakai barcode, jadi ketahuan semuanya," tuturnya.
Selanjutnya, para Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) akan bertugas untuk menjadi perantara antara Bulog dan konsumen melalui sosialisasi.
"Harga yang tetapkan kami. Untuk Babinsa itu tugasnya menyampaikan kalau mau beras murah itu ada di kantor kami, atau bisa saja dia yang antar atas dasar keikhlasan dia. Tapi bukan bisnis ya," kata Buwas.
Menurutnya, dengan cara ini tidak akan ada lagi kelangkaan beras. Selain itu, kenaikan harga beras bisa ditekan karena standar penjualan satu harga.
(ray/ray) Next Article Wah, 900.000 Ton Beras Impor 2017 Numpuk di Gudang Bulog
"Saya sekali lagi tidak ada operasi-operasi. Jangan kita operasi-operasi, itu semacam pemadam kebakaran yang turun ke masyarakat ketika ada masalah saja, saya tidak mau seperti itu," tuturnya di Perum Bulog, Senin (14/05/2018).
Seperti diketahui, operasi pasar Bulog dilakukan dengan menggelontorkan beras ke pasar dengan tujuan menstabilkan harga beras khususnya ketika harga tinggi.
"Kehadiran TNI - Polri itu yg dekat dengan masyarakat. Beras itu kita simpan di kontainer, kita distribusikan ke Polsek, Koramil, Kodim, dan Polres, supaya ketersediaan kita aman, karena itu nanti pakai barcode, jadi ketahuan semuanya," tuturnya.
Selanjutnya, para Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) akan bertugas untuk menjadi perantara antara Bulog dan konsumen melalui sosialisasi.
"Harga yang tetapkan kami. Untuk Babinsa itu tugasnya menyampaikan kalau mau beras murah itu ada di kantor kami, atau bisa saja dia yang antar atas dasar keikhlasan dia. Tapi bukan bisnis ya," kata Buwas.
Menurutnya, dengan cara ini tidak akan ada lagi kelangkaan beras. Selain itu, kenaikan harga beras bisa ditekan karena standar penjualan satu harga.
(ray/ray) Next Article Wah, 900.000 Ton Beras Impor 2017 Numpuk di Gudang Bulog
Most Popular