
Ada Teror Bom, Buwas Yakin Distribusi Beras Tetap Lancar
Exist In Exist, CNBC Indonesia
14 May 2018 15:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memastikan ancaman teror bom yang terjadi saat ini tidak akan mempengaruhi distribusi beras ke setiap daerah.
"Tidak [berpengaruh], karena sudah ada yang ngurusin Polri dan TNI. Saya ingin betul-betul kalau diizinkan saya bisa semau saya distribusi ke mana saja, tapi kan kasian petaninya juga," jelas Budi Waseso yang juga akrab dipanggil Buwas, di Perum Bulog, Senin (14/05/2018).
Buwas mengatakan ancaman tersebut tidak perlu ditanggapi secara berlebihan. Menurutnya, ancaman yang harus diatasi Bulog dengan serius adalah mafia pangan.
"Saya pikirannya bagaimana dimasukkan itu sampai kepada masyarakat. Yang pasti ancaman dari orang-orang yang menginginkan agar beras tidak ada di lapangan," jelasnya di Kantor Bulog, Senin (14/5/2018).
Seperti diketahui, dalam beberapa hari terkahir ada beberapa kejadian berurutan aksi teror bom yang terjadi di Indonesia. Terbaru, pagi ini terjadi aksi bom oleh di Polrestabes Surabaya.
Pada bulan puasa ini, Buwas juga berencana menjual beras sachet dengan kemasan 200 - 250 gram dan harga jual Rp 2.000 - Rp 2.500/kg.
"Saya bilang ke direksi coba kita kemas beras sachet yang 250 gram. Ini masih dihitung supaya jangan sampai kemasannya malah menaikan harga. Insyaallah bulan puasa sudah ada, jadi kalau mau saur anak-anak kos-kosan atau pegawai itu bisa langsung beli," kata dia.
Buwas mengatakan inovasi ini dilakukan untuk berbagai tujuan, salah satunya memastikan agar beras dapat tersedia sampai ke lapisan masyarakat paling bawah sesuai arahan Presiden RI.
(ray/ray) Next Article Wah, 900.000 Ton Beras Impor 2017 Numpuk di Gudang Bulog
"Tidak [berpengaruh], karena sudah ada yang ngurusin Polri dan TNI. Saya ingin betul-betul kalau diizinkan saya bisa semau saya distribusi ke mana saja, tapi kan kasian petaninya juga," jelas Budi Waseso yang juga akrab dipanggil Buwas, di Perum Bulog, Senin (14/05/2018).
Buwas mengatakan ancaman tersebut tidak perlu ditanggapi secara berlebihan. Menurutnya, ancaman yang harus diatasi Bulog dengan serius adalah mafia pangan.
Seperti diketahui, dalam beberapa hari terkahir ada beberapa kejadian berurutan aksi teror bom yang terjadi di Indonesia. Terbaru, pagi ini terjadi aksi bom oleh di Polrestabes Surabaya.
Pada bulan puasa ini, Buwas juga berencana menjual beras sachet dengan kemasan 200 - 250 gram dan harga jual Rp 2.000 - Rp 2.500/kg.
"Saya bilang ke direksi coba kita kemas beras sachet yang 250 gram. Ini masih dihitung supaya jangan sampai kemasannya malah menaikan harga. Insyaallah bulan puasa sudah ada, jadi kalau mau saur anak-anak kos-kosan atau pegawai itu bisa langsung beli," kata dia.
Buwas mengatakan inovasi ini dilakukan untuk berbagai tujuan, salah satunya memastikan agar beras dapat tersedia sampai ke lapisan masyarakat paling bawah sesuai arahan Presiden RI.
(ray/ray) Next Article Wah, 900.000 Ton Beras Impor 2017 Numpuk di Gudang Bulog
Most Popular