Buwas Jual Beras Sachet Murah Rp 2.000 di Bulan Puasa
Exist In Exist, CNBC Indonesia
14 May 2018 14:17
Jakarta, CNBC Indonesia - Bulog berencana untuk segera menjual beras dalam kemasan sachet berukuran 200-250 gram mulai bulan puasa mendatang.
Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan beras tersebut akan dijual dengan mutu yang baik namun dengan harga terjangkau yaitu sekitar Rp 2.000-2.500/sachet.
"Saya bilang ke direksi coba kita kemas beras sachet yang 250 gram. Ini masih dihitung supaya jangan sampai kemasannya malah menaikan harga. Insya Allah bulan puasa sudah ada, jadi kalau mau sahur anak-anak kos-kosan atau pegawai itu bisa langsung beli," jelasnya di Kantor Perum Bulog, Senin (14/05/2018).
Buwas mengatakan inovasi ini dilakukan untuk berbagai tujuan. Pertama, jelasnya, untuk memastikan agar beras dapat tersedia sampai ke lapisan masyarakat paling bawah sesuai arahan Presiden RI.
"Jadi masyarakat paling bawah punya uang sekitar Rp 2.000 saja bisa tetap makan nasi. Jadi tidak perlu beli yang satu kilogram. Nanti ke depan beras ada dimana-mana, jadi tidak ada rawan beras, tapi tetap kita jamin kualitasnya," tuturnya.
Kedua, lanjutnya, kehadiran beras sachet ini juga diharapkan dapat menghentikan kegiatan mafia beras yang selama ini banyak menyimpan beras dalam jumlah besar dan memainkan harga.
"Jadi nanti tidak ada lagi mafia pangan bisa beli beras borong. Kalau dia mau nimbun dia harus beli beras renceng itu sebanyak apa? kalau curah itu kan dia sedot semuanya," jelasnya.
(ray/ray) Next Article Wah, 900.000 Ton Beras Impor 2017 Numpuk di Gudang Bulog
Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan beras tersebut akan dijual dengan mutu yang baik namun dengan harga terjangkau yaitu sekitar Rp 2.000-2.500/sachet.
"Saya bilang ke direksi coba kita kemas beras sachet yang 250 gram. Ini masih dihitung supaya jangan sampai kemasannya malah menaikan harga. Insya Allah bulan puasa sudah ada, jadi kalau mau sahur anak-anak kos-kosan atau pegawai itu bisa langsung beli," jelasnya di Kantor Perum Bulog, Senin (14/05/2018).
"Jadi masyarakat paling bawah punya uang sekitar Rp 2.000 saja bisa tetap makan nasi. Jadi tidak perlu beli yang satu kilogram. Nanti ke depan beras ada dimana-mana, jadi tidak ada rawan beras, tapi tetap kita jamin kualitasnya," tuturnya.
Kedua, lanjutnya, kehadiran beras sachet ini juga diharapkan dapat menghentikan kegiatan mafia beras yang selama ini banyak menyimpan beras dalam jumlah besar dan memainkan harga.
"Jadi nanti tidak ada lagi mafia pangan bisa beli beras borong. Kalau dia mau nimbun dia harus beli beras renceng itu sebanyak apa? kalau curah itu kan dia sedot semuanya," jelasnya.
(ray/ray) Next Article Wah, 900.000 Ton Beras Impor 2017 Numpuk di Gudang Bulog
Most Popular