Karena Trump, Pertamina Hentikan Sementara Nego dengan Iran

Anastasia Arivirianty, CNBC Indonesia
12 May 2018 10:56
Pertamina memutuskan menahan sementara proses yang ada, menyusul pemberian sanksi baru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Iran.
Foto: REUTERS/Darren Whiteside
Jakarta, CNBC Indonesia - Proses penjajakan pengelolaan lapangan migas di Iran oleh PT Pertamina (Persero) terpaksa harus terhenti untuk sementara. Perusahaan pelat melah itu memutuskan menahan sementara proses yang ada, menyusul pemberian sanksi baru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Iran.

"Kalau ada sanksi dari AS atau negara manapun, atau PBB, maka kita tidak bisa lanjutkan di situ. Jadi, posisinya kita hold karena ada sanksi," jelas Direktur Hulu Pertamina Syamsul Alam di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (11/5).

Alam mengatakan terdapat berbagai risiko yang bisa diterima oleh Pertamina bila proses kerja sama dengan Iran terus berlangsung. Risiko itu salah satunya risiko finansial karena Pertamina memanfaatkan beberapa pembiayaan dari AS.

Selain proses pengelolaan lapangan migas, rencana melakukan impor LPG dan minyak dari Iran juga ada kemungkinan untuk tertahan. Namun, Alam mengaku belum dapat memastikan hal tersebut. "Ya kemungkinan bisnis ada impact-nya, tapi kita tunggu saja," tutur Alam.

Seperti diketahui, Pertamina tengah dalam proses negosiasi dengan Pemerintah Iran untuk bisa mengelola Lapangan Mansouri di Iran. Investasi itu sempat disebut Alam ditargetkan dapat terealisasi pada bulan ini.

Adapun porsi pengelolaan Pertamina adalah maksimal 80%, dan sesuai aturan, 20% lainnya wajib dipegang oleh perusahaan migas lokal.



(roy) Next Article Beri Sanksi, AS Tutup Ekspor Minyak Iran di Pasar Global

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular