Internasional

Kapasitas Kecil, Bisnis Makanan Beku Nestle Diambil Pesaing

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
11 May 2018 18:54
Mudah dan murah
Foto: Reuters/Mike Blake
Makanan beku relatif kecil dari portofolio produk Nestle yang beragam, yang juga termasuk kopi instan Nescafe dan air dalam kemasan Pure Life. Ini adalah salah satu alasan mengapa beberapa investor memintanya untuk menjual bisnis tersebut, dengan mengatakan keputusan tersebut akan membebaskan perusahaan Swiss itu agar bisa fokus pada bisnis yang lebih penting atau mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi.

"Nestle tidak akan pernah bisa meyakinkan saya bahwa perhatian manajemen pada bisnis seperti makanan beku sama dengan apa yang mereka berikan kepada bisnis yang memiliki pertumbuhan yang lebih tinggi," kata salah satu investor Nestle, yang menolak disebutkan namanya.

Makanan beku dan pizza menyumbang 14% dari penjualan Nestle USA, yaitu sebesar US$27 miliar pada tahun 2016, atau menyumbang sekitar 4% dari penjualan global perusahaan, yang sekitar US$89,35 miliar. Angka-angka terbaru belum tersedia.

Alih-alih mendivestasikan bisnis, Nestle bergabung dengan pembuat makanan lain dalam memperbaiki lini produknya untuk memenangkan generasi baru konsumen. Sektor makanan beku, yang dulu didominasi oleh pizza pepperoni beku dan daging lasagna, sekarang menyajikan makanan dengan bahan-bahan trendi seperti kembang kol dan quinoa.

Produk makanan pembuka yang lebih baru menyediakan makanan untuk berbagai budaya dan memenuhi persyaratan diet yang lebih beragam, termasuk menyediakan produk makanan bagi orang yang hanya memakan daging bebas gluten, organik atau ingin daging bebas antibiotik. Mereka juga menawarkan pilihan makan yang relatif murah untuk pembeli muda yang memiliki budget rendah.

"Sesuatu yang sederhana seperti membeli makanan beku benar-benar hanya gejala dari tren yang kita lihat secara luas," kata Allie Aguilera, Manajer Kebijakan dan Urusan Pemerintahan di Young Invincibles, kelompok advokasi yang berbasis di Washington DC.

"Ketika Anda harus mengeluarkan US$400 dari gaji untuk membayar tagihan utang pendidikan, hal ini pastilah mempengaruhi cara belanja Anda, membuat Anda membeli makanan dengan cara yang lebih tradisional." Tambahnya.

Rachel McCarthy, seorang penerjemah berusia 26 tahun yang tinggal di Austin, Texas, termasuk di antara milenial yang menjadi target perusahaan, yang beralih ke makanan beku. Selama setahun terakhir, ia telah mulai membeli lebih banyak makanan pembuka Nestle Lean Cuisine, yang utamanya disebabkan karena minimnya keuangannya.

"Makanan tersebut murah dan tidak memerlukan persiapan. Saya menghasilkan US$30.000 per tahun dan memiliki banyak utang pendidikan yang saya coba lunasi, juga berusaha memenuhi kebutuhan hidup di Austin dimana biaya sewa terus meningkat." Tulis McCarthy melalui pesan Twitter-nya.

Untuk memastikan produknya juga bisa memenuhi kebutuhan milenial yang lebih kaya dan bersedia membayar lebih untuk bahan-bahan yang lebih mewah, Nestle berencana untuk memproduksi makanan beku dalam mangkuk (frozen bowl) merek Wildscape ke 3.000 tokonya yang tersebar di seluruh negeri dalam beberapa minggu mendatang. Produk frozen bowl telah satu tahun ini dikembangkan dengan meneliti kelompok milenial sebagai fokusnya.

Thomas Russo, yang perusahaannya 'Gardner Russo & Gardner' memiliki saham senilai lebih dari US$1 miliar, mengatakan yakin perusahaan akan memperoleh untung dari bisnis makanan beku, meskipun baru-baru ini bisnis mengalami masalah rantai pasokan.

"Bisa dibayangkan mereka sedang beralih dari usaha inti mereka untuk sementara waktu." Tambahnya.


(roy)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular