
Eksklusif: Ini Kriteria Cawapres 2019 Versi JK
Arys Aditya, CNBC Indonesia
08 May 2018 13:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Jusuf Kalla mengaku heran soal ribut-ribut calon wakil presiden yang akan bertarung dalam Pemilihan Presiden 2019. Wakil presiden yang telah mendampingi dua presiden yang berbeda ini juga bicara soal kriteria cawapres bagi calon presiden mendatang.
Dalam wawancara khusus bersama tim redaksi CNBC Indonesia di kantornya, Senin (7/5/2018), JK menyatakan baru kali ini publik ramai soal cawapres melebihi capres.
"Memang aneh Pilpres 2019 ini, orang tidak ribut soal capres tapi cawapresnya. Kalau capres kan memang sudah kelihatan Jokowi dan Prabowo," kata JK.
Untuk itu, Wapres JK memberikan beberapa kriteria bagi siapa saja yang berminat untuk menggantikan dirinya pada periode 2019-2024.
Pertama, kata JK, cawapres yang akan bertarung harus memiliki kemampuan untuk mendongkrak suara. "Jadi siapapun wakil Jokowi dan Prabowo, harus mampu memberikan tambahan suara. Cawapres ini bisa menentukan siapa yang menang nantinya."
Kedua, JK menyebut sosok yang ingin menjadi cawapres harus memiliki kualitas yang setara dengan Jokowi dan Prabowo. Dia mencontohkan, Indonesia pernah memiliki dua wakil presiden yang di tengah periode kepemimpinannya dilantik sebagai presiden.
"Lihat Pak Habibie, kemudian ada Bu Mega. Itu kan wakil presiden yang kemudian jadi presiden karena ada kejadian. Coba kalau keduanya tidak berkualitas presiden, wah bisa kasihan negara ini."
(roy) Next Article Pemerintah Siap Bailout BPJS Kesehatan, Asalkan...
Dalam wawancara khusus bersama tim redaksi CNBC Indonesia di kantornya, Senin (7/5/2018), JK menyatakan baru kali ini publik ramai soal cawapres melebihi capres.
Pertama, kata JK, cawapres yang akan bertarung harus memiliki kemampuan untuk mendongkrak suara. "Jadi siapapun wakil Jokowi dan Prabowo, harus mampu memberikan tambahan suara. Cawapres ini bisa menentukan siapa yang menang nantinya."
Kedua, JK menyebut sosok yang ingin menjadi cawapres harus memiliki kualitas yang setara dengan Jokowi dan Prabowo. Dia mencontohkan, Indonesia pernah memiliki dua wakil presiden yang di tengah periode kepemimpinannya dilantik sebagai presiden.
"Lihat Pak Habibie, kemudian ada Bu Mega. Itu kan wakil presiden yang kemudian jadi presiden karena ada kejadian. Coba kalau keduanya tidak berkualitas presiden, wah bisa kasihan negara ini."
(roy) Next Article Pemerintah Siap Bailout BPJS Kesehatan, Asalkan...
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular