
PM Li Minta Perusahaan China Prioritaskan Tenaga Kerja RI
Arys Aditya, CNBC Indonesia
07 May 2018 16:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdana Menteri (PM) China Li Keqiang meminta berbagai perusahaan asal negaranya yang menjalankan bisnis di Indonesia untuk selalu menomorsatukan pekerja dalam negeri.
"Kami menekankan pada perusahaan China yang berinvestasi di Indonesia harus sebagian besar lapangan kerja dan tenaga kerja di Indonesia," kata PM Li dalam konferensi pers bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Senin (7/5/2018), di sela-sela kunjungannya.
"Dengan demikian baru bisa mendapatkan keuntungan antara kedua negara. Ini arah kita bersama," tambahnya.
Isu membanjirnya tenaga kerja asing, khususnya dari China, ke Indonesia untuk bekerja di berbagai proyek infrastruktur dan kawasan ekonomi khusus dan industri dalam negeri sempat memancing keresahan pekerja lokal. Namun, pemerintah maupun beberapa pelaku bisnis telah membantah hal tersebut.
PM Li juga menegaskan akan mengirim lagi tim ahli dari China untuk menelaah kembali usulan pembangunan di empat koridor ekonomi, khususnya pembangunan pelabuhan, ekonomi pesisir, dan pengolahan perikanan, yang diusung Presiden Jokowi.
"Kami juga akan mengarahkan perusahaan dari China untuk berinvestasi di Indonesia pada empat koridor ekonomi tersebut," ujarnya.
"Jokowi juga menyampaikan bahwa hal yang bisa membawa kepentingan bersama adalah administrasi investasi [perizinan] perusahaan China di Indonedia agar bisa berinvestasi," kata PM Li.
Sementara itu, Jokowi mengatakan pembicaraannya dengan PM Li membahas peningkatan kerja sama yang saling menguntungkan untuk kedua negara.
"Sebagai dua negara besar, saya sampaikan bahwa kemitraan Indonesia dan China harus dapat memberikan manfaat bagi perdamaian, bagi stabilitas, dan bagi kesejahteraan dunia yang didasarkan kepada hukum dan norma-norma internasional," kata Jokowi.
(prm) Next Article Jelang KTT ASEAN, PM China Tegaskan Lagi Janji Buka Ekonomi
"Kami menekankan pada perusahaan China yang berinvestasi di Indonesia harus sebagian besar lapangan kerja dan tenaga kerja di Indonesia," kata PM Li dalam konferensi pers bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Senin (7/5/2018), di sela-sela kunjungannya.
"Dengan demikian baru bisa mendapatkan keuntungan antara kedua negara. Ini arah kita bersama," tambahnya.
PM Li juga menegaskan akan mengirim lagi tim ahli dari China untuk menelaah kembali usulan pembangunan di empat koridor ekonomi, khususnya pembangunan pelabuhan, ekonomi pesisir, dan pengolahan perikanan, yang diusung Presiden Jokowi.
"Kami juga akan mengarahkan perusahaan dari China untuk berinvestasi di Indonesia pada empat koridor ekonomi tersebut," ujarnya.
"Jokowi juga menyampaikan bahwa hal yang bisa membawa kepentingan bersama adalah administrasi investasi [perizinan] perusahaan China di Indonedia agar bisa berinvestasi," kata PM Li.
Sementara itu, Jokowi mengatakan pembicaraannya dengan PM Li membahas peningkatan kerja sama yang saling menguntungkan untuk kedua negara.
"Sebagai dua negara besar, saya sampaikan bahwa kemitraan Indonesia dan China harus dapat memberikan manfaat bagi perdamaian, bagi stabilitas, dan bagi kesejahteraan dunia yang didasarkan kepada hukum dan norma-norma internasional," kata Jokowi.
(prm) Next Article Jelang KTT ASEAN, PM China Tegaskan Lagi Janji Buka Ekonomi
Most Popular