
10% Produk Adidas di Pasar Asia Palsu
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
03 May 2018 19:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Barang palsu tetap menjadi masalah besar bagi produsen apparel, terutama di Asia, kata CEO Adidas kepada CNBCpada hari Kamis (3/5). Merek asal Jerman tersebut menghitung terdapat hampir 10% produk bermerek Adidas dijual di Asia palsu, baik yang dijual toko maupun online.
"Di Asia hal itu jadi masalah, tapi itu masalah pasar secara keseluruhan, di mana kami percaya bahwa sekitar hampir 10% produk dalam kategori tertentu adalah palsu, tiruan... dan kami melihat ada di jual di toko dan secara online. Hal ini selalu menjadi masalah besar bagi industri kami," kata Kasper Rorsted, chief executive officer Adidas, kepada 'Squawk Box Europe' di CNBC International.
Adidas, Kamis (3/5) melaporkan peningkatan laba bersih selama kuartal pertama tahun ini didorong oleh penjualan di Amerika Utara, China dan juga penjualan online. Pertumbuhan di China mencapai 26% dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Meskipun Adidas memiliki kehadiran yang kuat di pasar China, eksekutif utamanya tidak khawatir tentang kemungkinan perang dagang antara Beijing dan Washington. "Sebagian besar produk yang di buat di China adalah untuk memenuhi permintaan pasar China. Sebagian besar produksi dari Amerika atau Eropa dijual di Indonesia dan Vietnam," kata Rorsted.
Adidas tahun ini menargetkan penjualan meningkat sekitar 10% yang akan didorong pertumbuhan di Amerika Utara dan Asia-Pasifik.
Salah satu tren terbaru yang mendukung pertumbuhan penjualan pakaian olahraga adalah athleisure: tren mode di mana pakaian olahraga dikenakan pada acara santai dan sosial. Menurut Rorsted, tren ini akan terus ada.
"Saya pikir tren memakai pakaian kasual lebih baru dimulai sekarang. Jadi pertanyaannya bukan apakah ... tren akan terus berlanjut, jawabannya adalah bagaimana Anda melayani tren itu," katanya.
(hps) Next Article Order Sepatu Adidas, Nike Cs ke RI Bakal Setop, Kok Bisa?
"Di Asia hal itu jadi masalah, tapi itu masalah pasar secara keseluruhan, di mana kami percaya bahwa sekitar hampir 10% produk dalam kategori tertentu adalah palsu, tiruan... dan kami melihat ada di jual di toko dan secara online. Hal ini selalu menjadi masalah besar bagi industri kami," kata Kasper Rorsted, chief executive officer Adidas, kepada 'Squawk Box Europe' di CNBC International.
Adidas, Kamis (3/5) melaporkan peningkatan laba bersih selama kuartal pertama tahun ini didorong oleh penjualan di Amerika Utara, China dan juga penjualan online. Pertumbuhan di China mencapai 26% dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Adidas tahun ini menargetkan penjualan meningkat sekitar 10% yang akan didorong pertumbuhan di Amerika Utara dan Asia-Pasifik.
Salah satu tren terbaru yang mendukung pertumbuhan penjualan pakaian olahraga adalah athleisure: tren mode di mana pakaian olahraga dikenakan pada acara santai dan sosial. Menurut Rorsted, tren ini akan terus ada.
"Saya pikir tren memakai pakaian kasual lebih baru dimulai sekarang. Jadi pertanyaannya bukan apakah ... tren akan terus berlanjut, jawabannya adalah bagaimana Anda melayani tren itu," katanya.
(hps) Next Article Order Sepatu Adidas, Nike Cs ke RI Bakal Setop, Kok Bisa?
Most Popular