
Ada Corona, Sepatu Nike & Adidas Cs Masih Order ke RI?
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
05 May 2020 18:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri alas kaki Indonesia sudah lama dipercaya sebagai basis produksi sepatu ternama dunia seperti Adidas, Nike, New Balance dan lainnya. Apakah pandemi corona berdampak pada penurunan permintaan pesanan (order) ke industri dalam negeri?
Ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko menyebut sejumlah pabrik yang memproduksi brand sepatu kenamaan dunia seperti Adidas dan Nike masih terus menjalankan aktivitasnya. Ia mengungkapkan, total ada 22 pabrik sepatu dalam negeri yang dipercaya.
Dalam masa pandemik COVID-19 saat ini, ia meyakini perjanjian kontrak juga masih terus berjalan. Sehingga, pegawai masih terus bekerja secara normal.
"Ketika mereka sudah memilih satu pabrik dengan kapasitas satu juta pasang. Otomatis satu juta pasang akan diisi terus mereka. Jadi problem yang ada sekarang order ke kita masih normal, corona ini yang buat pemerintah untuk keluarkan aturan adanya penundaan pengiriman. Tapi nggak dibatalkan order," sebutnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (5/5).
Eddy menyebut kontrak kerja antara pabrik sepatu dalam negeri dengan Adidas maupun Nike banyak yang berakhir pada September mendatang, bukan akhir bulan Mei ini. Ia justru optimistis kontrak baru akan ditekan walau kondisi saat ini sedang tidak menentu.
"Itu order datang enam bulan sebelumnya, 3 bulan atau empat sebelumnya. Jadi kalau order yang kita terima bukan sampai Juni, tapi September. Jadi order nggak ada masalah. Cuma COVID-19 saja mempersulit kerja normal sehingga order yang diberikan ada sedikit keterlambatan pengiriman," paparnya.
(hoi/hoi) Next Article Pabrik Sepatu Nike & Adidas PHK Massal Hampir 5.000 Orang
Ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Widjanarko menyebut sejumlah pabrik yang memproduksi brand sepatu kenamaan dunia seperti Adidas dan Nike masih terus menjalankan aktivitasnya. Ia mengungkapkan, total ada 22 pabrik sepatu dalam negeri yang dipercaya.
Dalam masa pandemik COVID-19 saat ini, ia meyakini perjanjian kontrak juga masih terus berjalan. Sehingga, pegawai masih terus bekerja secara normal.
Eddy menyebut kontrak kerja antara pabrik sepatu dalam negeri dengan Adidas maupun Nike banyak yang berakhir pada September mendatang, bukan akhir bulan Mei ini. Ia justru optimistis kontrak baru akan ditekan walau kondisi saat ini sedang tidak menentu.
"Itu order datang enam bulan sebelumnya, 3 bulan atau empat sebelumnya. Jadi kalau order yang kita terima bukan sampai Juni, tapi September. Jadi order nggak ada masalah. Cuma COVID-19 saja mempersulit kerja normal sehingga order yang diberikan ada sedikit keterlambatan pengiriman," paparnya.
(hoi/hoi) Next Article Pabrik Sepatu Nike & Adidas PHK Massal Hampir 5.000 Orang
Most Popular