Badai PHK Terus Terjadi, Sekarang Industri Alas Kaki

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
04 May 2020 06:50
Penjualan sepatu (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Penjualan sepatu (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Jejaring media sosial sempat diramaikan dengan video viral pemutusan hubungan kerja (PHK) massal pegawai pabrik sepatu PT Shyang You Fung, di kawasan Industri Jatake, Jatiuwung, Kota Tangerang, Banten. Ternyata, pabrik ini yang memproduksi beragam sepatu kenamaan dunia seperti Adidas dan Nike.

Langkah PHK massal dilakukan oleh Shyang Yao Fung yang memproduksi brand sepatu kenamaan seperti Adidas dan Nike, terhadap 2.500 karyawannya. Keputusan itu dituangkan secara resmi melalui surat yang disampaikan kepada sejumlah serikat buruh bernomor SYF20-002 tertanggal 28 April 2020.



Para buruh akan terkena PHK sesuai jadwal yang telah ditentukan. Perusahaan membaginya menjadi dua sesi. Keduanya dilakukan pada hari rabu pukul 16.00 WIB, atau tepat di waktu jam pulang kerja.

"Di mana pada tahap pertama tanggal 13 Mei 2020 akan dilaksanakan PHK terhadap sekitar 1800 karyawan, dan tahap kedua yaitu tanggal 20 Mei 2020 atas semua karyawan yang tersisa," tulis perusahaan dalam surat keterangan resminya.

"Bahwa langkah PHK masal diambil dikarenakan PT Shyang Yao Fung akan memulai bisnis dengan kapasitas yang lebih besar. Sehingga bisa membantu dan menyerap tenaga kerja yang lebih banyak," lanjutnya.



Meski sudah menegaskan bakal melakukan PHK terhadap seluruh karyawan. Namun bisa jadi ada sebagian yang tetap di bawah oleh perusahaan ke pabrik baru. Yakni di Kabupaten Brebes Jawa Tengah.

"Kalau bahasa di media sosial kan ditutup ya, di-PHK semua. Tapi itu kan nggak menutup kemungkinan nanti akan ada. Bisa saja dari Banten ikuti prosedur baru tapi penyesuaian kondisi di Brebes. Terutama soal gaji dan UMK (Upah Minimum Kota)," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri kepada CNBC Indonesia pekan lalu.


Faktor upah murah menjadi alasan kuat banyaknya pabrik sepatu yang relokasi dari Banten dan Jawa Barat ke wilayah Jawa Tengah. Meski merencanakan adanya rekrutmen baru dari warga setempat, namun banyak juga perusahaan yang membawa orang kepercayaan di tempat sebelumnya untuk kembali bekerja di tempat baru.

"Tentu nggak semua. Rata-rata pabrik di Jateng untuk perluasan, mereka investasi baru, PT baru, di sana sebagian manajemen diambil dari Banten. Sebagian dari Banten diambil, misalnya untuk Spv (supervisor). Standar pabrik kan nggak mau totally baru," ungkap Firman.

[Gambas:Video CNBC]




(sef/sef) Next Article Tsunami PHK Pabrik Sepatu Terjadi Lagi di RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular