Kim Jong Un Komitmen Denuklirisasi

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
03 May 2018 17:38
Kim Jong Un berkomitmen pada denuklirisasi seiring dengan usaha diplomatik untuk mempertahankan kedamaian di Semenanjung Korea.
Foto: Korea Summit Press Pool/Pool via Reuters TPX IMAGES OF THE DAY
Beijing, CNBC Indonesia - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un mengatakan kepada para diplomat China yang berkunjung pada hari Kamis (3/5/2018), bahwa dia berkomitmen pada denuklirisasi seiring dengan usaha diplomatik untuk mempertahankan kedamaian di Semenanjung Korea, kata Kementerian Luar Negeri China.

China adalah penyokong perekonomian dan diplomasi Korut yang paling penting, meskipun negara itu emosi dengan tes nuklir dan misil yang berulangkali dilakukan Korut. China pun mendukung sanksi keras Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Korut.

Meskipun begitu, China juga menyambut langkah Korut untuk memperbaiki relasi dengan Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS).

Penasihat Negara Wang Yi selaku diplomat papan atas China mengunjungi Korut paska pertemuan bersejarah antara Presiden Korsel Moon Jae-in dan Kim, ketika keduanya sama-sama berikhar untuk memperbaiki hubungan.

Korut mengejutkan dunia beberapa hari sebelum pertemuan tingkat tinggi itu dengan menyatakan akan membongkar lokasi pengujian nuklir untuk "menjamin secara transparan" komitmen dramatisnya dalam menghentikan semua tes nuklir dan misil.

Saat bertemu di Ibukota Korut Pyongyang, Kim mengatakan kepada Wang perubahan positif yang belakangan ini terjadi di semenanjung bermanfaat untuk resolusi perdamaian, kata Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan resmi.

"Kim Jong Un berkata meraih denuklirisasi di semenanjung adalah posisi kuat di sisi Korea Utara," kata pihak kementerian, dilansir dari Reuters.

Wang berkata kepada Kim, Korut sudah memanfaatkan hari itu dan membuat keputusan yang menentukan, membawa perubahan yang baik.
Perbincangan antara kedua pemimpin negara Korea pekan lalu telah membawa peluang resolusi politik, tambah Wang.

China mendukung berakhirnya perang di semenanjung, pergeseran perkembangan ekonomi Korut dan resolusi terhadap perhatian legitimasi keamanan Korut selama proses denuklirisasi, katanya.

"China juga mau mempertahankan komunikasi dengan Korut tentang hal ini dan meningkatkan koordinasi."

Perang Korea selama tahun 1950 sampai 1953 secara teknis masih berlangsung karena perjanjian perdamaian belum ditandatangani. Selain Kim, Wang juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong Ho.



(roy) Next Article Korut: Denuklirisasi Bukan Karena Sanksi yang Dijatuhkan AS

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular