Kolombia Ikut RI, Kecam Larangan CPO oleh Eropa

Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
26 April 2018 11:43
Indonesia, Malaysia dan Kolombia menolak rencana Uni Eropa melarang penggunaan biodiesel berbasis CPO.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Kolombia mengecam rencana Uni Eropa melarang penggunaan biodiesel berbasis minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) mulai 2021.

Juan Guillermo Zuluaga, Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Kolombia, mengatakan rencana Uni Eropa tersebut dirasakan cukup mengganggu karena ada sekitar 5.000 ha kelapa sawit di negaranya yang dimiliki oleh petani atau pengusaha kecil menengah.

"Saya melakukan hal yang sama dengan Anda. Kami melakukan berbagai pertemuan dan meluruskan pandangan-pandangan yang salah tentang kelapa sawit, seperti dampak kelapa sawit untuk kesehatan, tuduhan ini sama sekali tidak berdasar," kata Menteri Zuluaga kepada Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, dikutip dari siaran pers Kamis (26/4/2018).

Luhut dan Zuluaga bertemu di KBRI Indonesia di Den Haag, Belanda, membahas rencana kerja bersama dalam menghadapi ancaman Uni Eropa itu.

Dalam pertemuan itu, Luhut juga mengatakan kepada Zuluaga bahwa PM Najib dari Malaysia juga bersedia melakukan hal yang sama.


Adapun Kolombia merupakan penghasil kelapa sawit ke empat terbesar di dunia dengan produksi 1,28 juta ton/tahun.

Di Kolombia, industri sawit juga menjadi alat pemberantasan kemiskinan dan penyediaan lapangan pekerjaan.



Pada November 2016, mantan pemberontak Fuerzas Armadas Revolucionarias de Colombia (FARC) seperti dituangkan dalam perjanjian perdamaian dengan pemerintah Kolombia.
(ray/ray) Next Article Untuk Roti Sampai BBM, Ini Jenis CPO yang Diekspor RI ke UE

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular