
Tinggal Dua Hari, Tenggat Facebook Jawab Kebocoran Data di RI
Exist In Exist, CNBC Indonesia
24 April 2018 19:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Facebook memiliki waktu dua hari lagi untuk menjawab permintaan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait isu kebocoran data pengguna.
Dirjen Aplikasi dan Informastik Kementerian Kominfo Samuel Abrijani mengatakan tenggat Facebook itu adalah hingga 26 April 2018, setelah sebelumnya surat dikirim pada 19 April 2018.
"Kita sudah mengeluarkan surat, sudah dua kali, itu karena ada informasi yang belum jelas, karena ada beberapa aplikasi sejenis juga katanya, apakah itu ada penyalahgunaan? apa di situ ada data orang Indonesia yang disalahgunakan? itu yang kita ingin tahu," ujarnya saat ditemui di Thamrin City, Selasa (24/4/2018).
Selain itu, lanjutnya, saat ini pihaknya juga terus meminta laporan audit internal yang dilakukan Facebook serta akses terhadap data yang disalahgunakan untuk dapat diinvestigasi lebih lanjut.
"Bahkan kita minta diikutsertakan audit untuk akun-akun di Indonesia. Sekarang ini kan Facebook juga belum diizinkan melakukan audit karena masih menunggu hasil investigasi dari Inggris. Jadi sabar, kita juga masih tunggu itu," tuturnya.
Dia menegaskan pihaknya tidak mau gegabah dalam mengambil keputusan untum memblokir Facebook. Namun, lanjutnya, apabila benar-benar terbukti bahwa Facebook terlibat dalam penyalahgunaan data tersebut maka pemerintah tidak segan untuk memblokir.
"Jadi kita hati-hati. Saat ini saya belum punya bukti yang kuat terkait penyalahgunaan data ini. Karena kalau gegabah ruginya di kita sendiri. Tapi sekali lagi kalau begitu kita temukan buktinya, kita tidak ada keraguan untuk tutup itu," paparnya.
(ray/ray) Next Article Rapat DPR & Facebook Soal Data Bocor Ditunda Minggu Depan
Dirjen Aplikasi dan Informastik Kementerian Kominfo Samuel Abrijani mengatakan tenggat Facebook itu adalah hingga 26 April 2018, setelah sebelumnya surat dikirim pada 19 April 2018.
"Kita sudah mengeluarkan surat, sudah dua kali, itu karena ada informasi yang belum jelas, karena ada beberapa aplikasi sejenis juga katanya, apakah itu ada penyalahgunaan? apa di situ ada data orang Indonesia yang disalahgunakan? itu yang kita ingin tahu," ujarnya saat ditemui di Thamrin City, Selasa (24/4/2018).
"Bahkan kita minta diikutsertakan audit untuk akun-akun di Indonesia. Sekarang ini kan Facebook juga belum diizinkan melakukan audit karena masih menunggu hasil investigasi dari Inggris. Jadi sabar, kita juga masih tunggu itu," tuturnya.
Dia menegaskan pihaknya tidak mau gegabah dalam mengambil keputusan untum memblokir Facebook. Namun, lanjutnya, apabila benar-benar terbukti bahwa Facebook terlibat dalam penyalahgunaan data tersebut maka pemerintah tidak segan untuk memblokir.
"Jadi kita hati-hati. Saat ini saya belum punya bukti yang kuat terkait penyalahgunaan data ini. Karena kalau gegabah ruginya di kita sendiri. Tapi sekali lagi kalau begitu kita temukan buktinya, kita tidak ada keraguan untuk tutup itu," paparnya.
(ray/ray) Next Article Rapat DPR & Facebook Soal Data Bocor Ditunda Minggu Depan
Most Popular