
Ancam Krakatau Steel, Tata Grup Bangun Pabrik Baja Rp 632,7 M
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
23 April 2018 19:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Tata Steel, salah satu produsen baja terbesar di dunia asal India menyatakan keinginannya untuk berinvestasi di Indonesia dengan membangun pabrik. Nilai investasinya diperkirakan mencapai SGD 60 juta atau setara Rp 632,7 miliar.
Hal itu disampaikan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto usai melakukan pertemuan dengan Vice President Tata Steel, Sunil Bhaskaran di kantor Kementerian Perindustrian pagi tadi.
"Tata Steel adalah salah satu pemain besar di berbagai industri, baik otomotif, baja dan lain-lain. Mereka melihat potensi investasi di Indonesia dan saat ini sedang melakukan survei. Nilai investasinya sekitar SGD 60 juta," ujar Airlangga di kantornya, Senin (23/4/2018).
Airlangga menambahkan, saat ini pihak Tata Steel sedang melakukan survei di beberapa lokasi kawasan industri di pulau Jawa, antara lain di Banten dan Jawa Timur. Selain itu, mereka juga sedang mengecek regulasi terkait yang dibutuhkan.
VP Tata Steel, Sunil Bhaskaran mengatakan pihaknya berencana membangun pabrik tali baja (steel wires) di Indonesia.
"Kami merepresentasikan perusahaan baja kami di Thailand. Indonesia merupakan pasar yang besar yang sedang berkembang dan banyak berinvestasi besar di infrastruktur sehingga kami sedang mempertimbangkan peluang berinvestasi di Indonesia," ungkap Sunil.
Tata Steel memiliki perusahaan baja Siam Industrial Wires di Thailand yang merupakan salah satu produsen tali baja terbesar di Asia Tenggara. Dikutip dari situs resmi perusahaan, Tata Steel memulai operasinya di Asia Tenggara pada tahun 2004 dengan mengakuisisi NatSteel Singapura. Pada tahun 2015, Tata Steel membeli mayoritas saham Millennium Steel, produsen baja asal Thailand. Selain di Asia Tenggara, Tata Steel juga memiliki pabrik di Inggris dan Belanda.
"Kami punya teknologi dan produk yang baik dan kami adalah produsen global. Jadi, kami merasa Indonesia merupakan pasar yang berpotensi besar di ASEAN dan kami sedang melihat bagaimana kami bisa memiliki representasi di sini," pungkas Sunil.
(roy) Next Article Bukan Cuma China, Baja Impor Vietnam Obrak-Abrik Pasar RI
Hal itu disampaikan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto usai melakukan pertemuan dengan Vice President Tata Steel, Sunil Bhaskaran di kantor Kementerian Perindustrian pagi tadi.
VP Tata Steel, Sunil Bhaskaran mengatakan pihaknya berencana membangun pabrik tali baja (steel wires) di Indonesia.
"Kami merepresentasikan perusahaan baja kami di Thailand. Indonesia merupakan pasar yang besar yang sedang berkembang dan banyak berinvestasi besar di infrastruktur sehingga kami sedang mempertimbangkan peluang berinvestasi di Indonesia," ungkap Sunil.
Tata Steel memiliki perusahaan baja Siam Industrial Wires di Thailand yang merupakan salah satu produsen tali baja terbesar di Asia Tenggara. Dikutip dari situs resmi perusahaan, Tata Steel memulai operasinya di Asia Tenggara pada tahun 2004 dengan mengakuisisi NatSteel Singapura. Pada tahun 2015, Tata Steel membeli mayoritas saham Millennium Steel, produsen baja asal Thailand. Selain di Asia Tenggara, Tata Steel juga memiliki pabrik di Inggris dan Belanda.
"Kami punya teknologi dan produk yang baik dan kami adalah produsen global. Jadi, kami merasa Indonesia merupakan pasar yang berpotensi besar di ASEAN dan kami sedang melihat bagaimana kami bisa memiliki representasi di sini," pungkas Sunil.
(roy) Next Article Bukan Cuma China, Baja Impor Vietnam Obrak-Abrik Pasar RI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular