
RI dan Australia Selangkah Lagi Sepakati Perdagangan Bebas
Arys Aditya, CNBC Indonesia
20 April 2018 18:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah mengklaim perundingan kerja sama perdagangan bebas Indonesia dan Australia (IA-CEPA) sudah memasuki babak akhir.
Dua poin penting terakhir yang akan dibahas adalah kesepakatan mengenai bea masuk dan kapan waktu efektif implementasi kesepakatan tersebut.
Usai rapat tertutup dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan lima menteri lainnya, Jumat (20/4/2018), Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan pembicaraan dengan Australia sudah hampir tuntas.
"Dengan Australia kita sudah banyak kemajuan, jauh dan detil. Kita tinggal bicarakan apakah [bea masuk] 2,5% atau 5% [untuk produk yang diimpor]," kata Darmin.
Di tempat yang sama, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengemukakan hal ini sejalan dengan kesepakatan dari pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Malcolm Turnbull beberapa bulan lalu.
Dia menyebut perundingan dengan Negeri Kanguru sudah mencapai 90%. Pada akhir bulan ini, lanjutnya, tim teknis dari kedua negara akan bertemu untuk memfinalisasi kesepakatan bilateral tersebut.
"Kita akan bicara kapan mulai diberlakukan, ada yang 5 tahun, 7 tahun, 10 tahun itu masing-masing kita sudah sepakati. Mudah-mudahan sesuai target, akan disepakati dalam pertemuan [Presiden Jokowi dan PM Turnbull] Oktober atau November mendatang," kata Mendag.
Isu-isu utama perundingan IA-CEPA yang dibahas antara lain perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, perdagangan elektronik, dan ketentuan kerangka kelembagaan.
Perdagangan barang meliputi ketentuan asal barang, prosedur kepabeanan, fasilitasi perdagangan, hambatan teknis perdagangan, serta sanitasi dan fitosanitasi.
(ray/ray) Next Article RI Buka Perdagangan Bebas dengan Australia, Sudah Siap?
Dua poin penting terakhir yang akan dibahas adalah kesepakatan mengenai bea masuk dan kapan waktu efektif implementasi kesepakatan tersebut.
Usai rapat tertutup dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan lima menteri lainnya, Jumat (20/4/2018), Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan pembicaraan dengan Australia sudah hampir tuntas.
Di tempat yang sama, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengemukakan hal ini sejalan dengan kesepakatan dari pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Malcolm Turnbull beberapa bulan lalu.
Dia menyebut perundingan dengan Negeri Kanguru sudah mencapai 90%. Pada akhir bulan ini, lanjutnya, tim teknis dari kedua negara akan bertemu untuk memfinalisasi kesepakatan bilateral tersebut.
"Kita akan bicara kapan mulai diberlakukan, ada yang 5 tahun, 7 tahun, 10 tahun itu masing-masing kita sudah sepakati. Mudah-mudahan sesuai target, akan disepakati dalam pertemuan [Presiden Jokowi dan PM Turnbull] Oktober atau November mendatang," kata Mendag.
Isu-isu utama perundingan IA-CEPA yang dibahas antara lain perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, perdagangan elektronik, dan ketentuan kerangka kelembagaan.
Perdagangan barang meliputi ketentuan asal barang, prosedur kepabeanan, fasilitasi perdagangan, hambatan teknis perdagangan, serta sanitasi dan fitosanitasi.
Sementara itu, perdagangan jasa meliputi jasa keuangan, pergerakan perseorangan, jasa keuangan, dan telekomunikasi.
(ray/ray) Next Article RI Buka Perdagangan Bebas dengan Australia, Sudah Siap?
Most Popular