
Luhut: 4.000 Kamar Hotel Sudah Dipesan untuk IMF-WB Meeting
Arys Aditya, CNBC Indonesia
19 April 2018 11:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga menteri tengah melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat dengan salah satu agenda mematangkan persiapan IMF - World Bank Meeting di Bali, Oktober mendatang.
Di Negeri Paman Sam, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan Menteri Keuangan Sri Mulyani bertemu dengan Managing Director IMF Christine Lagarde.
Menko Luhut, selaku ketua panitia pelaksana pertemuan tahunan IMF - World Bank, menyampaikan kepada Lagarde bahwa persiapan telah mencapai 67%.
Luhut mengemukakan tugas utama telah hampir selesai, termasuk persiapan pada infrastruktur dan fasilitas Teknologi Informasi (TI), prosedur visa, proses pengiriman, dan rencana medis.
Sementara itu, beberapa tugas utama masih pada tahap awal karena proses pengadaan yang akan dijadwalkan lebih dekat ke tahap implementasi, seperti sumber daya manusia, audio visual, dan proses pendaftaran.
Dia mengemukakan Pertemuan Tahunan ini nantinya akan terkonsentrasi di daerah Nusa Dua, yang terletak di bagian paling selatan Pulau Bali berjarak sekitar 30 menit berkendara dari bandara internasional Ngurah Rai Bali.
"Bagi sebagian dari Anda yang mungkin penasaran, tempat ini berjarak sekitar 100 kilometer dari Gunung Agung, yang terletak di bagian Timur Laut Bali Pulau," ujarnya melalui siaran pers, Kamis (19/4/2018).
Ia menambahkan, untuk mendukung kegiatan ini telah mendapatkan kontrak dengan 21 hotel, membuka lebih dari empat ribu kamar untuk delegasi resmi, 89 tempat untuk ruang pertemuan, hampir enam ratus ruang kantor, dan 55 pusat bisnis.
Selain itu, Luhut menyatakan Indonesia akan menyediakan mobil sedan dan 250 bus bagi delegasi IMF - World Bank dari 189 negara anggota. Lebih lanjut, akan ada pengaturan khusus dari kantor Presiden untuk Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara yang kebetulan menghadiri pertemuan tahunan.
Untuk keamanan, semua kendaraan yang memasuki daerah Nusa Dua akan diminta stiker khusus untuk membantu mengatasi persoalan kemacetan lalu lintas. Selanjutnya, dia menjelaskan rencana pengamanan dan evakuasi.
Tim Keamanan Indonesia yang dipimpin oleh TNI dan Polri, katanya, akan mengamankan area penting seperti Venue Utama, bandara, dan tempat Resepsi di Garuda Wisnu Kencana.
"Kami akan melakukan yang terbaik untuk memastikan prosedur keselamatan untuk acara dilaksanakan dengan standar tertinggi, sementara pada saat yang sama meminimalkan gangguan dan memastikan tingkat kenyamanan para peserta," kata Luhut.
Selain itu, tim telah melakukan proses persiapan nasional untuk membuat rencana evakuasi komprehensif yang mencakup beberapa skenario peristiwa seperti letusan, gempa bumi, dan tsunami, meski secara historis, Pulau Bali tidak pernah mengalami tsunami.
"Namun, semua hotel di daerah Nusa Dua telah disertifikasi untuk prosedur antisipasi tsunami," kata Luhut.
Luhut memaparkan, panitia juga telah menyusun skenario ekstrim seperti bagaimana semua peserta harus dievakuasi dari Pulau Bali, tim telah menyiapkan protokol untuk melaksanakan evakuasi tersebut, dan sumber daya yang cukup.
Untuk layanan medis, paparnya, berbagai fasilitas medis, termasuk klinik di tempat, klinik satelit, dan rumah sakit rujukan, termasuk semua peralatan dan personel yang diperlukan telah dipersiapkan dengan maksimal.
Ini juga berlaku untuk IT / AV yang akan siap untuk diuji pada Juli dan siap digunakan pada Agustus 2018.
Luhut mengatakan Pemerintah Indonesia akan menyediakan fasilitas bebas visa untuk 169 negara, visa kedatangan untuk 68 negara, dan visa bersyarat pada saat kedatangan.
Untuk bea cukai, pemerintah Indonesia akan mengeluarkan tanda bagasi unik yang diharapkan dapat digunakan oleh delegasi sehingga dapat membantu mempercepat proses penanganan bagasi selama kedatangan dan keberangkatan peserta dari Bali.
"Pada dasarnya, semua anggota IMF - WB akan difasilitasi dengan perhatian khusus dari kantor imigrasi kami untuk tujuan acara ini. Kami juga akan membentuk tim tugas khusus untuk mengantisipasi peningkatan aplikasi yang signifikan selama Pertemuan Tahunan," paparnya.
Dia menambahkan ada tiga paket kunjungan dan kegiatan budaya sehari penuh yang terletak di bagian Utara, Barat, dan Timur Bali bagi delegasi yang membawa pasangan, keluarga serta program jurnalis.
Program-program ini memiliki kapasitas untuk maksimum 600 pasangan dan 100 jurnalis berdasarkan siapa yang datang bersama mendapatkan kesempatan yang pertama.
(ray/ray) Next Article US$3,1 B Investment Opportunity Offered at Indonesia Pavilion
Di Negeri Paman Sam, Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan Menteri Keuangan Sri Mulyani bertemu dengan Managing Director IMF Christine Lagarde.
Menko Luhut, selaku ketua panitia pelaksana pertemuan tahunan IMF - World Bank, menyampaikan kepada Lagarde bahwa persiapan telah mencapai 67%.
Luhut mengemukakan tugas utama telah hampir selesai, termasuk persiapan pada infrastruktur dan fasilitas Teknologi Informasi (TI), prosedur visa, proses pengiriman, dan rencana medis.
Dia mengemukakan Pertemuan Tahunan ini nantinya akan terkonsentrasi di daerah Nusa Dua, yang terletak di bagian paling selatan Pulau Bali berjarak sekitar 30 menit berkendara dari bandara internasional Ngurah Rai Bali.
"Bagi sebagian dari Anda yang mungkin penasaran, tempat ini berjarak sekitar 100 kilometer dari Gunung Agung, yang terletak di bagian Timur Laut Bali Pulau," ujarnya melalui siaran pers, Kamis (19/4/2018).
Ia menambahkan, untuk mendukung kegiatan ini telah mendapatkan kontrak dengan 21 hotel, membuka lebih dari empat ribu kamar untuk delegasi resmi, 89 tempat untuk ruang pertemuan, hampir enam ratus ruang kantor, dan 55 pusat bisnis.
Selain itu, Luhut menyatakan Indonesia akan menyediakan mobil sedan dan 250 bus bagi delegasi IMF - World Bank dari 189 negara anggota. Lebih lanjut, akan ada pengaturan khusus dari kantor Presiden untuk Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara yang kebetulan menghadiri pertemuan tahunan.
Untuk keamanan, semua kendaraan yang memasuki daerah Nusa Dua akan diminta stiker khusus untuk membantu mengatasi persoalan kemacetan lalu lintas. Selanjutnya, dia menjelaskan rencana pengamanan dan evakuasi.
Tim Keamanan Indonesia yang dipimpin oleh TNI dan Polri, katanya, akan mengamankan area penting seperti Venue Utama, bandara, dan tempat Resepsi di Garuda Wisnu Kencana.
"Kami akan melakukan yang terbaik untuk memastikan prosedur keselamatan untuk acara dilaksanakan dengan standar tertinggi, sementara pada saat yang sama meminimalkan gangguan dan memastikan tingkat kenyamanan para peserta," kata Luhut.
Selain itu, tim telah melakukan proses persiapan nasional untuk membuat rencana evakuasi komprehensif yang mencakup beberapa skenario peristiwa seperti letusan, gempa bumi, dan tsunami, meski secara historis, Pulau Bali tidak pernah mengalami tsunami.
"Namun, semua hotel di daerah Nusa Dua telah disertifikasi untuk prosedur antisipasi tsunami," kata Luhut.
Luhut memaparkan, panitia juga telah menyusun skenario ekstrim seperti bagaimana semua peserta harus dievakuasi dari Pulau Bali, tim telah menyiapkan protokol untuk melaksanakan evakuasi tersebut, dan sumber daya yang cukup.
Untuk layanan medis, paparnya, berbagai fasilitas medis, termasuk klinik di tempat, klinik satelit, dan rumah sakit rujukan, termasuk semua peralatan dan personel yang diperlukan telah dipersiapkan dengan maksimal.
Ini juga berlaku untuk IT / AV yang akan siap untuk diuji pada Juli dan siap digunakan pada Agustus 2018.
Luhut mengatakan Pemerintah Indonesia akan menyediakan fasilitas bebas visa untuk 169 negara, visa kedatangan untuk 68 negara, dan visa bersyarat pada saat kedatangan.
Untuk bea cukai, pemerintah Indonesia akan mengeluarkan tanda bagasi unik yang diharapkan dapat digunakan oleh delegasi sehingga dapat membantu mempercepat proses penanganan bagasi selama kedatangan dan keberangkatan peserta dari Bali.
"Pada dasarnya, semua anggota IMF - WB akan difasilitasi dengan perhatian khusus dari kantor imigrasi kami untuk tujuan acara ini. Kami juga akan membentuk tim tugas khusus untuk mengantisipasi peningkatan aplikasi yang signifikan selama Pertemuan Tahunan," paparnya.
Dia menambahkan ada tiga paket kunjungan dan kegiatan budaya sehari penuh yang terletak di bagian Utara, Barat, dan Timur Bali bagi delegasi yang membawa pasangan, keluarga serta program jurnalis.
Program-program ini memiliki kapasitas untuk maksimum 600 pasangan dan 100 jurnalis berdasarkan siapa yang datang bersama mendapatkan kesempatan yang pertama.
(ray/ray) Next Article US$3,1 B Investment Opportunity Offered at Indonesia Pavilion
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular