
RI Ultimatum Blokir Salmon, Norwegia Akhirnya Dukung CPO
Samuel Pablo, CNBC Indonesia
18 April 2018 15:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Pagi tadi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perikanan dan Pesisir Norwegia Per Sandberg.
Enggar menyampaikan kepada Sandberg atas pernyataan parlemen Norwegia yang mengusulkan untuk melarang penggunaan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan turunannya.
"Saya bilang kepada beliau apabila ini terus-menerus dilakukan, Parlemen kita (DPR) juga sudah bereaksi untuk menolak impor ikan dari Norwegia. Saya sampaikan bahwa kita ingin perdagangan bebas, kita tidak setuju dengan proteksionisme, kita tidak mau perang dagang tapi kalian [Norwegia] yang memulai. Kita bilang kita akan bertindak reciprocal kalau itu terjadi. Dia bilang tidak," ujar Enggar dalam keterangan persnya di kantor Kemendag, Rabu (18/4/2018).
Sandberg mengatakan bahwa usulan Parlemen tersebut bersifat tidak mengikat dan pemerintah Norwegia sudah menolak itu.
Adapun Enggar mengkhawatirkan dampak dari pernyataan Parlemen Norwegia tersebut dapat mempengaruhi pasar dalam jangka panjang.
Namun, Menteri Perikanan Norwegia menginformasikan bahwa usulan pelarangan CPO disuarakan oleh pihak oposisi di Parlemen Norwegia.
"Akhirnya saya minta Menteri Perikanan memberitahu ke Parlemen Norwegia, kalau larangan itu terjadi yang dirugikan rakyat Norwegia juga, karena saya juga harus melindungi para petani sawit, dunia usaha kita di Indonesia," kata Mendag.
Sepanjang 2017, ekspor Indonesia ke Norwegia tercatat US$ 64,5 juta. Sementara itu, nilai impor RI dari Norwegia mencapai US$ 237,7 juta.
(ray/ray) Next Article Mantap! Harga CPO Diramal Tetap Tinggi Sampai Juni 2021
Enggar menyampaikan kepada Sandberg atas pernyataan parlemen Norwegia yang mengusulkan untuk melarang penggunaan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan turunannya.
"Saya bilang kepada beliau apabila ini terus-menerus dilakukan, Parlemen kita (DPR) juga sudah bereaksi untuk menolak impor ikan dari Norwegia. Saya sampaikan bahwa kita ingin perdagangan bebas, kita tidak setuju dengan proteksionisme, kita tidak mau perang dagang tapi kalian [Norwegia] yang memulai. Kita bilang kita akan bertindak reciprocal kalau itu terjadi. Dia bilang tidak," ujar Enggar dalam keterangan persnya di kantor Kemendag, Rabu (18/4/2018).
Sandberg mengatakan bahwa usulan Parlemen tersebut bersifat tidak mengikat dan pemerintah Norwegia sudah menolak itu.
Adapun Enggar mengkhawatirkan dampak dari pernyataan Parlemen Norwegia tersebut dapat mempengaruhi pasar dalam jangka panjang.
Namun, Menteri Perikanan Norwegia menginformasikan bahwa usulan pelarangan CPO disuarakan oleh pihak oposisi di Parlemen Norwegia.
"Akhirnya saya minta Menteri Perikanan memberitahu ke Parlemen Norwegia, kalau larangan itu terjadi yang dirugikan rakyat Norwegia juga, karena saya juga harus melindungi para petani sawit, dunia usaha kita di Indonesia," kata Mendag.
Sepanjang 2017, ekspor Indonesia ke Norwegia tercatat US$ 64,5 juta. Sementara itu, nilai impor RI dari Norwegia mencapai US$ 237,7 juta.
(ray/ray) Next Article Mantap! Harga CPO Diramal Tetap Tinggi Sampai Juni 2021
Most Popular