Ini Alasan Jokowi Tolak Bandara Gudang Garam Proyek Strategis

Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
17 April 2018 11:07
Bandara Kediri ditolak menjadi Proyek Strategis Nasional.
Foto: Setpres RI
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo menolak Bandara Kediri yang akan dibangun oleh PT Gudang Garam Tbk (GGRM) untuk dimasukkan ke daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). 

Sebelumnya, proyek bandara itu diusulkan menjadi strategis seiring dengan evaluasi PSN yang dilakukan pemerintah pada Kuartal I-2018.

Meskipun demikian, kabar ditolaknya Bandara Kediri menjadi proyek strategis ini tidak berdampak negatif ke harga saham Gudang Garam. Saham GGRM pagi ini pukul 10.40 WIB diperdagangkan naik 0,5% ke Rp 74.875. 

Jokowi sendiri memiliki sejumlah pertimbangan dalam menentukan suatu proyek merupakan strategis atau tidak. 

Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan proyek yang diyakini tidak akan dilakukan pembangunan fisik paling lambat Kuartal III-2019 maka tidak akan dikategorikan sebagai strategis. 

"Kenapa? [tidak bisa dikategorikan sebagai proyek strategis]? Karena [nanti] ada pemerintahan baru," jelas Darmin, Senin (16/4/2018). 

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Bandara Kediri merupakan proyek murni swasta sehingga tidak dijadikan prioritas. 



Kendati demikian, jelas Menhub, akan ada peraturan baru yang juga memastikan dukungan hukum untuk pengadaan tanah. 

"Dari Bapak Presiden, apakah PP atau perpres, akan ada satu bentuk keputusan yang memberikan kesempatan cara pembebasan tanah menggunakan UU No. 2 [tentang pengadaan tanah]. Bukan hanya PSN tapi juga strategis tapi gak perlu dimasukkan ke PSN," kata Budi Karya. 

Rencananya Bandara Kediri akan dibangun di atas lahan 400 hektare dan merupakan proyek greenfields, di mana mulai dari investasi, pembebasan lahan hingga pembangunan fasilitas berasal dari swasta. 

(ray/ray) Next Article Proyek Bandara Gudang Garam Terkendala Izin Lokasi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular