
Ini Kata Wamen ESDM Soal Suriah dan Prediksi Harga Minyak
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
17 April 2018 10:51

Jakarta, CNBC Indonesia- Ketegangan yang terjadi di Suriah sempat membuat kalangan internasional memprediksi soal dampaknya ke harga minyak dunia. Tak tanggung-tanggung, harga minyak diprediksi bisa menyentuh US$ 100 per barel jika tensi geopolitik tak kunjung mereda.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar mengatakan bahwa harga emas hitam sulit diprediksi. "Tidak ada yang tahu, kalau tahu saya akan jadi orang terkaya di dunia," kata Arcandra, usai acara bincang santai di kantor SKK Migas, Senin malam (16/4/2018).
Arcandra memaparkan yang bisa dilakukan pemerintah adalah melakukan antisipasi, apabila tensi di Suriah berdampak pada harga minyak dunia dan merembet ke harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP). "Kami analisis yang terimbas pada sirkel tertentu, kami cermati apa perlu corrective action. Masih kami pantau," ujarnya.
Harga minyak Indonesia (ICP) dipatok di angka US$ 48 per barel di asumsi makro APBN 2018. Tetapi realisasinya hingga Maret 2018, rata-rata ICP sudah menyentuh US$ 63 per barel. Sementara harga minyak dunia untuk WTI sudah menyentuh US$ 66,3 dan Brent di angka US$ 71 per barel.
(gus/gus) Next Article Sempat Turun, Harga Minyak Kembali Merangkak Naik
Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar mengatakan bahwa harga emas hitam sulit diprediksi. "Tidak ada yang tahu, kalau tahu saya akan jadi orang terkaya di dunia," kata Arcandra, usai acara bincang santai di kantor SKK Migas, Senin malam (16/4/2018).
Harga minyak Indonesia (ICP) dipatok di angka US$ 48 per barel di asumsi makro APBN 2018. Tetapi realisasinya hingga Maret 2018, rata-rata ICP sudah menyentuh US$ 63 per barel. Sementara harga minyak dunia untuk WTI sudah menyentuh US$ 66,3 dan Brent di angka US$ 71 per barel.
(gus/gus) Next Article Sempat Turun, Harga Minyak Kembali Merangkak Naik
Most Popular