Jika Konflik Iran-Israel Kian Panas, Ini Dampak Ngerinya ke APBN RI

Aziza Zahwa Layla Madjid, CNBC Indonesia
30 June 2025 19:25
Kondisi kerusakan Penjara Evin akibat serangan udara Israel setelah gencatan senjata antara Israel dan Iran di Teheran, Iran, Minggu (29/6/2025). (Majid Asgaripour/WANA via REUTERS)
Foto: via REUTERS/Majid Asgaripour

Jakarta, CNBC Indonesia - Konflik geopolitik yang terjadi di Timur Tengah masih menjadi perhatian dunia. Dampak eskalasi dari perang antara Iran dan Israel terus diwaspadai kendati perang mulai mereda.

Research Director Prasasti Center for Policy Studies, Gundy Cahyadi menjelaskan bahwa konflik yang terjadi di kawasan Timur Tengah dapat berdampak signifikan terhadap postur fiskal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia. Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh pergerakan minyak dunia yang tidak pasti.

Seperti yang diketahui, sebelum tensi geopolitik meluap, harga minyak dunia berada di kisaran US$ 70 per barel. Sementara dalam asumsi makro APBN 2025, harga minyak dunia US$ 82 per barel. Dengan demikian, pada awal tahun Indonesia memiliki ruang fiskal yang besar akibat harga minyak dunia yang dibawah asumsi makro APBN 2025.

"Karena kalau kita telusuri 3 bulan terakhir, itu mungkin Indonesia mempunyai ruang fiskal yang sebenarnya cukup banyak. Karena harga minyak dunia itu relatif rendah," ujar Gundy dalam konferensi pers, Senin (30/6/2025).

Namun harga minyak dunia sempat melonjak tinggi ketika perang bereskalasi beberapa pekan lalu. Menurut Gundy, kenaikan drastis harga minyak bumi dapat berdampak besar terhadap APBN.

"Dan itu kita melihat beberapa hari setelah 13 Juni yang lalu, itu sempat harga minyak dunia itu meningkat drastis, dan itu sebenarnya sensitifitasnya lebih kepada apa yang akan terjadi terhadap anggaran APBN di Indonesia," ujar Gundy.

Dari sisi pasar keuangan, Gundy menilai situasinya masih cukup stabil. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak meningkat ataupun menurun secara drastis serta kepercayaan investor global masih terpercaya.

"Asing di pasar obligasi merupakan salah satu yang paling penting, ya itu masih ada, jadi it's still contained, tapi itu tadi the conflict is on going, dan mungkin kita perlu melihat ini kedepannya," ujarnya


(wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diterpa Sanksi, Mengapa Teknologi Iran Maju Hingga Bisa Hantam Israel?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular