
Internasional
Produk Bedak Bayi Johnson & Johnson Dituduh Picu Kanker
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
16 April 2018 17:30

New York, CNBC Indonesia - Perusahaan produk bayi Johnson & Johnson (J&J) dinyatakan bersalah dalam gugatan senilai US$117 juta (Rp 1,6 triliun) dari seorang pria yang menderita kanker akibat penggunaan jangka panjang bedak bayi merek J&J yang disebut mengandung asbes. Vonis itu dapat menjadi jalan bagi ribuan kasus baru yang mengklaim produk itu dapat menyebabkan kanker, kata para ahli hukum dan pengacara penggugat.
J&J telah mendapat 6.000 tuduhan atas produk bedak bayi dan juga produk Shower to Shower-nya yang dianggap dapart memicu kanker ovarium. Namun, putusan yang dijatuhkan di New Jersey, Amerika Serikat (AS), minggu lalu itu, melibatkan satu jenis kanker yang berbeda yang terkait asbestos, dilansir dari Reuters.
Pengacara penggugat mengklaim bahwa dokumen internal J&J yang dikeluarkan dalam persidangan itu menunjukkan bahwa bedak bayi telah terkontaminasi oleh asbes. Saat ini mereka menggunakan dokumen tersebut dalam uji coba kanker ovarium untuk membuktikan bahwa kontaminasi asbes juga memicu kanker tersebut.
J&J dan Imerys Talc America menyangkal ada asbes dalam produk mereka atau bahwa bubuk talc mereka dapat menyebabkan segala bentuk kanker. Keduanya berencana mengajukan banding atas putusan tersebut.
Kasus Stephen Lanzo, seorang warga New Jersey, yang mengklaim ia terjangkit mesothelioma setelah menggunakan bedak bayi sejak dilahirkan pada tahun 1972, adalah pertama kalinya seorang juri melihat dokumen internal J&J, yang diklaim oleh penggugat, menunjukkan bahwa sejak tahun 1970-an J&J telah mengetahui talc di bedak bayinya terkontaminasi asbes selama proses penambangannya.
J&J mengatakan dokumen tidak menunjukkan bukti seperti itu, tetapi hanya menunjukkan kehati-hatian perusahaan.
Peter Bicks, seorang pengacara J&J, mengatakan pada awal tahun 1970-an, perusahaan justru telah berupaya memisahkan asbes dari talc jika keduanya menyatu dalam proses penambangan. Dia mengatakan tidak ada kontaminasi yang pernah ditemukan, mengutip pengujian oleh laboratorium dan ilmuwan independen selama beberapa dekade ini.
Bicks menyebut klaim hubungan antara talc dan asbes sebagai 'sains sampah'.
Mesothelioma merupakan sejenis kanker langka dan mematikan yang berkaitan erat dengan paparan asbestos, menjangkit jaringan halus yang melapisi rongga tubuh.
Sementara hubungan antara asbestos dan mesothelioma cukup kuat, para ilmuwan memperdebatkan apakah paparan asbes dapat menyebabkan kanker ovarium. Beberapa penelitian menunjukkan adanya dampak dari hubungan antara keduanya, sementara beberapa penelitian lain tidak menemukan kaitan semacam itu.
Dari enam persidangan terkait kanker ovarium yang telah dilakukan sampai saat ini, J&J terbukti bersalah sebanyak lima kali.
Menurut American Cancer Society, sekitar 3.000 orang didiagnosis terjangkit mesothelioma setiap tahunnya. Angka tersebut menurut Howard Erichson, seorang profesor hukum di Fordham University yang mengkhususkan diri dalam litigasi gugatan massal, merupakan angka yang signifikan dari sudut pandang hukum.
Menurut National Cancer Institute, ada sekitar 22.000 wanita yang didiagnosis menderita kanker indung telur tahun lalu, memungkinkan lebih banyak pengacara dari para korban yang melakukan gugatan.
"Ini layaknya puncak gunung es," kata Mark Lanier, salah satu pengacara yang mewakili konsumen, yang mengatakan penggugat akan mengajukan ribuan gugatan lagi terkait mesothelioma dan kasus kanker ovarium.
(prm) Next Article Johnson & Johnson Setop Penjualan Bedak Bayi di AS & Kanada
J&J telah mendapat 6.000 tuduhan atas produk bedak bayi dan juga produk Shower to Shower-nya yang dianggap dapart memicu kanker ovarium. Namun, putusan yang dijatuhkan di New Jersey, Amerika Serikat (AS), minggu lalu itu, melibatkan satu jenis kanker yang berbeda yang terkait asbestos, dilansir dari Reuters.
Pengacara penggugat mengklaim bahwa dokumen internal J&J yang dikeluarkan dalam persidangan itu menunjukkan bahwa bedak bayi telah terkontaminasi oleh asbes. Saat ini mereka menggunakan dokumen tersebut dalam uji coba kanker ovarium untuk membuktikan bahwa kontaminasi asbes juga memicu kanker tersebut.
Kasus Stephen Lanzo, seorang warga New Jersey, yang mengklaim ia terjangkit mesothelioma setelah menggunakan bedak bayi sejak dilahirkan pada tahun 1972, adalah pertama kalinya seorang juri melihat dokumen internal J&J, yang diklaim oleh penggugat, menunjukkan bahwa sejak tahun 1970-an J&J telah mengetahui talc di bedak bayinya terkontaminasi asbes selama proses penambangannya.
J&J mengatakan dokumen tidak menunjukkan bukti seperti itu, tetapi hanya menunjukkan kehati-hatian perusahaan.
Peter Bicks, seorang pengacara J&J, mengatakan pada awal tahun 1970-an, perusahaan justru telah berupaya memisahkan asbes dari talc jika keduanya menyatu dalam proses penambangan. Dia mengatakan tidak ada kontaminasi yang pernah ditemukan, mengutip pengujian oleh laboratorium dan ilmuwan independen selama beberapa dekade ini.
Bicks menyebut klaim hubungan antara talc dan asbes sebagai 'sains sampah'.
Mesothelioma merupakan sejenis kanker langka dan mematikan yang berkaitan erat dengan paparan asbestos, menjangkit jaringan halus yang melapisi rongga tubuh.
Sementara hubungan antara asbestos dan mesothelioma cukup kuat, para ilmuwan memperdebatkan apakah paparan asbes dapat menyebabkan kanker ovarium. Beberapa penelitian menunjukkan adanya dampak dari hubungan antara keduanya, sementara beberapa penelitian lain tidak menemukan kaitan semacam itu.
Dari enam persidangan terkait kanker ovarium yang telah dilakukan sampai saat ini, J&J terbukti bersalah sebanyak lima kali.
Menurut American Cancer Society, sekitar 3.000 orang didiagnosis terjangkit mesothelioma setiap tahunnya. Angka tersebut menurut Howard Erichson, seorang profesor hukum di Fordham University yang mengkhususkan diri dalam litigasi gugatan massal, merupakan angka yang signifikan dari sudut pandang hukum.
Menurut National Cancer Institute, ada sekitar 22.000 wanita yang didiagnosis menderita kanker indung telur tahun lalu, memungkinkan lebih banyak pengacara dari para korban yang melakukan gugatan.
"Ini layaknya puncak gunung es," kata Mark Lanier, salah satu pengacara yang mewakili konsumen, yang mengatakan penggugat akan mengajukan ribuan gugatan lagi terkait mesothelioma dan kasus kanker ovarium.
(prm) Next Article Johnson & Johnson Setop Penjualan Bedak Bayi di AS & Kanada
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular