
Ini Strategi Bank Genjot Penyaluran Kredit Infrastruktur
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
12 April 2018 18:23

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank terus menggalakkan penyaluran pembiayaan ke sektor infrastruktur. Adapun sektor yang banyak dibiayai adalah untuk pembangunan jalan tol, transportasi dan telekomunikasi.
Perbankan aktif menyalurkan pembiayaan sektor infrastruktur karena pembangunan infrastruktur banyak dilakukan pemerintah. Artinya, risiko gagal bayar hampir nol atau tanpa risiko.
Wakil Direktur Utama PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Herry Sidharta menjelaskan, pada tahun ini, perseroan menargerkan pembiayaan infrastruktur sebesar Rp 120,2 triliun. Nilai tersebut meningkat 23% dari periode 2017 yang sebesar Rp 98,1 triliun.
Sedangkan sampai Februari 2018, perseroan sudah menyalurkan Rp 99,5 triliun, meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 86,9 triliun. "Sektor infrastruktur yang kami biayai tahun ini cukup beragam, yaitu untuk sektor jalan tol dan kontruksi 26,3%, transportasi 26,7%, telekomunikasi 30,5%, minyak dan gas bumi 25,5% serta ketenagalistrikan 11,7%," ujar dia kepada CNBC Indonesia pada Kamis (12/4/2018).
Direktur PT. BNI Syariah Dhias Widhiyati melanjutkan, tahun ini, ada sekitar Rp 1,1 triliun proyek infrastruktur yang masuk ke pipeline perusahaan. Sedangkan sampai Maret 2018, penyaluran ke infrastruktur sudah mencapai Rp 1,98 triliun.
Untuk sektor yang dibiayai, sejauh ini adalah untuk pembangunan jalan, jembatan, bendungan dan pembangkit listrik."Paling banyak untuk jalan,"kata dia
Senior Executive Vice President Large CorporateĀ PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Dikdik Yustandi mengungkapkan, sepanjang 2017, Bank Mandiri sudah menyalurkan kredit ke sektor infrastruktur sebesar Rp 141 triliun. Nilai tersebut berkontribusi 21,9% dari total kredit.
"Proyek yang kami biayai adalah jalan tol, transportasi dan tenaga listrik," kata dia.
Sementara untuk tahun ini, perseroan lebih optimistis menyalurkan kredit infrastruktur. "Kami targetkan tumbuh 12-15%," terang dia.
(roy/roy) Next Article Bank Mandiri akan Sita Pabrik Tirta Amarta Untuk Lunasi Utang
Perbankan aktif menyalurkan pembiayaan sektor infrastruktur karena pembangunan infrastruktur banyak dilakukan pemerintah. Artinya, risiko gagal bayar hampir nol atau tanpa risiko.
Direktur PT. BNI Syariah Dhias Widhiyati melanjutkan, tahun ini, ada sekitar Rp 1,1 triliun proyek infrastruktur yang masuk ke pipeline perusahaan. Sedangkan sampai Maret 2018, penyaluran ke infrastruktur sudah mencapai Rp 1,98 triliun.
Untuk sektor yang dibiayai, sejauh ini adalah untuk pembangunan jalan, jembatan, bendungan dan pembangkit listrik."Paling banyak untuk jalan,"kata dia
Senior Executive Vice President Large CorporateĀ PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Dikdik Yustandi mengungkapkan, sepanjang 2017, Bank Mandiri sudah menyalurkan kredit ke sektor infrastruktur sebesar Rp 141 triliun. Nilai tersebut berkontribusi 21,9% dari total kredit.
"Proyek yang kami biayai adalah jalan tol, transportasi dan tenaga listrik," kata dia.
Sementara untuk tahun ini, perseroan lebih optimistis menyalurkan kredit infrastruktur. "Kami targetkan tumbuh 12-15%," terang dia.
(roy/roy) Next Article Bank Mandiri akan Sita Pabrik Tirta Amarta Untuk Lunasi Utang
Most Popular