
Survei Dunia Usaha BI: Sektor Konstruksi Masih Tertekan
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
12 April 2018 14:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) menunjukkan, saldo bersih tertimbang (SBT) untuk sektor konstruksi masih mengalami tekanan pada triwulan I-2018. Meski, ada ekspektasi perbaikan pada triwulan II-2018.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Statistik BI Yati Kurniati mengungkapkan, pada triwulan I-2018, SBT untuk sektor konstruksi mencapai -0,52. Nilai ini menurun dibandingkan SBT pada triwulan I-2017 yang mencapai -0,35.
Nilai ini jauh lebih rendah dibandingkan sektor-sektor lainnya semisal pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan; industri pengolahan, pengangkutan dan komunikasi; serta keuangan, real estate dan jasa perusahaan. Bahkan untuk sektor perdagangan, hotel dan restoran, SBT-nya mulai membaik ke -0,53 pada triwulan I-2018 dari -0,99 pada triwulan I-2017.
Yati mengungkapkan, di dalam sektor konstruksi tersebut, terdapat sektor infrastruktur dan properti yang turut mengkontribusi SBT. Dia mengungkapkan, pada triwulan II-2018, SBT akan meningkat karena pembangunan infrastruktur makin giat dilakukan.
"Investasi infrastruktur tercermin dari alat berat dan impor barang logam yang diperlukan untuk konstruksi," kata dia di Jakarta, Kamis (12/4/2018).
Sementara untuk properti, pasokan masih banyak terlihat dari suplai apartemen yang kosong. "Suplai masih cukup untuk memenuhi permintaan, tapi memang ada peningkatan pemesanan,"ucap dia.
(roy/roy) Next Article Tok! BI Rate Diputuskan Tetap 5,75%
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Statistik BI Yati Kurniati mengungkapkan, pada triwulan I-2018, SBT untuk sektor konstruksi mencapai -0,52. Nilai ini menurun dibandingkan SBT pada triwulan I-2017 yang mencapai -0,35.
"Investasi infrastruktur tercermin dari alat berat dan impor barang logam yang diperlukan untuk konstruksi," kata dia di Jakarta, Kamis (12/4/2018).
Sementara untuk properti, pasokan masih banyak terlihat dari suplai apartemen yang kosong. "Suplai masih cukup untuk memenuhi permintaan, tapi memang ada peningkatan pemesanan,"ucap dia.
(roy/roy) Next Article Tok! BI Rate Diputuskan Tetap 5,75%
Most Popular