Dukung Program 3 Juta Rumah, BI Tingkatkan Insentif KLM Jadi 5% DPK

Zahwa Madjid, CNBC Indonesia
19 February 2025 20:57
Konferensi Pers Pembiayaan Program 3 Juta Rumah di Gedung Djuanda I, Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (19/2/2025). (CNBC Indonesia/Aziza Zahwa)
Foto: Konferensi Pers Pembiayaan Program 3 Juta Rumah di Gedung Djuanda I, Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (19/2/2025). (CNBC Indonesia/Aziza Zahwa)

Jakarta, CNBC Indonesia-Rapat Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, dan Gubernur Bank Indonesia Perry di kantor Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati soal program pembangunan 3 juta rumah belum membuahkan hasil.

BI sendiri sudah mengeluarkan kebijakan, yaitu berupa peningkatan insentif Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) dari paling besar 4% menjadi 5% dari DPK, diantaranya besaran insentif KLM pada sektor perumahan, termasuk perumahan rakyat, dinaikkan secara bertahap dari Rp23 triliun menjadi sekitar Rp80 triliun berlaku 1 April 2025.

"Penggunanya tentu saja pak menteri perumahan yang itu tadi yang disampaikan akan dilakukan secara teknis besok," ungkap Perry dalam konferensi pers usai rapat, Rabu (19/2/2025).

Perry menambahkan, pihaknya akan terus mengkaji berbagai dukungan terhadap program pemerintah agar mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.

"Kami terus juga akan terus melihat kembali, mengkaji dukungan-dukungan apalagi dari kebijakan-kebijakan Bank Indonesia termasuk kebijakan insentif likuiditas tadi untuk sektor-sektor yang lain," terangnya.

"Hilirisasi termasuk hilirisasi pertanian maupun sektor-sektor yang lain yang BI akan terus berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk mensukseskan program Asta Cita menuju pertumbuhan 8 persen," tegas Perry.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tok! BI Rate Diputuskan Tetap 5,75%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular