Cerita Ketua OJK Soal Banyaknya Cinta di Bank Muamalat

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
12 April 2018 18:11
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso optimistis PT Bank Muamalat Tbk (Bank Muamalat) segera dapat 'jodoh'
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso optimistis PT Bank Muamalat Tbk (Bank Muamalat) segera dapat 'jodoh' untuk menjadi investor baru yang akan menambah modal bank syariah tertua di Indonesia itu.

Wimboh mengungkapkan sudah banyak investor yang datang mendekati Bank Muamalat dan cukup serius untuk membantu permodalan bank tersebut.

"Insyallah sebentar lagi pasti selesai. Tak lama lagi. Bank ini yang melamar banyak. Banyak yang cinta Bank Muamalat, basisnya besar, cintanya banyak. Saya yakin sebentar lagi selesai," kata Wimboh saat berkunjung ke Kantor Transmedia, Kamis (12/4/2018).

Dijelaskan Wimboh, masalah Bank Muamalat ini memang hanya karena keterbatasan modal. Sehingga, bank tersebut tak bisa berekspansi lebih jauh. Sementara, masih menurut Wimboh, pemegang saham pengendali (PSP) memiliki keterbatasan untuk menambah modal karena terikat aturan khusus.

"PSP itu sudah kita minta untuk tambah modal tapi memang aturan di negaranya yang membuat tak bisa lagi menambah modalnya," tutur Wimboh.

Yang dimaksud Wimboh, pemegang saham pengendali Bank Muamalat dari Timur Tengah yakni Islamic Development Bank (IDB) yang menguasai saham sebesar 32,74%. Sementara, Wimboh menegaskan siapapun yang ingin masuk Bank Muamalat bisa langsung menghubungi Pemegang Saham Pengendali.

"Intinya bagi investor siapapun silahkan datang ke Pemegang Saham Pengendali (PSP) kemudian nyatakan untuk masuk Bank Muamalat. Jika sudah, maka Bank Muamalat lakukan rights issue," kata Wimboh.

"Setelah rights issue kemudian due dilligence dari OJK. Kita harus buktikan dari mana uangnya, track recordnya sampai komitmennya," imbuh Wimboh.

Wimboh mengatakan, Bank Muamalat didera masalah permodalan dan memang terganggu beberapa debitur besar yang macet. Pasalnya, harga komoditas tengah jatuh kemarin.

"Banyak juga debitur yang terkena dampak dari harga komoditas yang turun. Banyak debitur yang berhubungan dengan batu bara, dan komoditas lainnya. Dan memang untuk bisa terus tumbuh, diperlukan modal lagi dan ekspansi lagi ke depannya," kata Wimboh.


(prm) Next Article Titah Wapres, Urusan Bank Muamalat Jangan Berlarut-larut!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular