Pemerintah Harus Cegah Kebocoran Garam Impor Industri

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
05 April 2018 12:17
Sepanjang tahun lalu, penyerapan garam petani hampir 90% dari produksi garam lokal 1,2 juta ton.
Foto: CNBC Indonesia/ Donald
Jakarta, CNBC Indonesia - Aliansi Masyarakat Garam (AMG) berharap pemerintah dapat memantau dengan lebih baik pendistribusian garam impor untuk industri, agar tidak dijual sebagai garam konsumsi.

Hal itu disampaikan Ketua AMG Ubaid yang menilai rembesnya garam industri adalah kekhawatiran utama petani. "Harus ada aturan jelas dan mengikat dari pemerintah terhadap perusahaan pengimpor garam industri agar garam industri tidak diolah menjadi garam konsumsi," kata dia di Kantor Kementerian Perindustrian, Kamis (5/4/2018).

Dia sendiri tidak mengkhawatirkan penyerapan garam petani karena sepanjang tahun lalu, hampir 90% dari produksi sebesar 1,2 juta ton telah terserap oleh industri pengolahan garam serta industri kecil dan menengah (IKM).

"Kami tidak masalah dengan adanya impor garam industri, karena memang garam industri membutuhkan dengan kualitas lebih tinggi yaitu NaCl kadar 97, sedangkan produksi kami kadar 94,5," terang Ubaid.

Untuk tahun depan, Ubaid memperkirakan produksi garam petani akan meningkat tipis dibanding tahun ini menjadi 1,6 juta ton. Peningkatan itu didapat dari pengembangan lahan yang mungkin dilakukan.

Sementara itu, Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) menyebut pada tahun lalu industri pengolahan garam sendiri telah menyerap garam petani sekitar 600.000 ton. Dia berharap target 1,4 juta ton di tahun ini bisa terserap seluruhnya.

"Bulan Juni-Juli nanti, ketika masa panen, baru bisa dilihat," kata Tony.
(roy/roy) Next Article Asosiasi: Dua Minggu Lagi Garam Impor Tiba di Indonesia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular